Kultus kargo ini lahir berkat perjumpaan antara kepercayaan tradisional dengan sistem kepercayaan modern seperti Kristen yang dibawa oleh orang-orang Eropa sehingga menghasilkan sebuah gerakan baru.
Kepercayaan kargo ini muncul akibat sistem kepercayaan suku dan juga ajaran Kristen yang ada di dalam kitab injil tidak bertmu di titik yang sama secara konseptual sehingga memunculkan sebuah kepercayaan baru yang disebut kargoisme.
Oleh sebab itu, kargoisme di papua ini lahir berkat upaya darui tokoh-tokoh masyarakat suatu suku tertentu yang memadukan unsur kepercayaan suku dan unsur kepercayaan Kristen.
OPM inilah yang menjadi kepercayaan baru yang dimunculkan berkat pertemuan tersebut pada tahun 1963 silam yang pada awalnya bergerak secara rahasia dan nirkekerasan.
BACA JUGA:KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air Kapten Philips, Jika 2 Bulan Tidak Ada Negosiasi
Tokoh Pendiri OPM
Tujuan pendirian tanpa kekerasan ini dicetuskan oleh Aser Demotekay yang merupakan seorang mantan Kepala Distrik Demta, Kabupaten Jayapura yang sengaja diam-diam menjalankan kegiatan kelompok kebatinan bermuatan kepercayaan adat dan juga Kristiani ini.
Aser tetap menginginkan kemerdekaan Papua dan menuntut hal tersebut pada pemerintah. Namun meski demikian, pihaknya sama sekali tidak melakukan tindak kekerasan dan bersikap kooperatif dengan Indonesia.
BACA JUGA:Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB Papua, Ternyata Baru Menikah Seminggu Sebelum Bertugas
Aser justru mendorong permintaannya ini sesuai janji yang ada di dalam Alkitab, janji leuhur hingga janji tanah Papua bahwa bangsa Papua Barat ini merupakan bangsa terakhir menuju akhir zaman seperti apa yang dipelajari dalam kargoisme yang dianutnya.
Meski terlihat dengan jelas jika Aser mendirikan sebuah kultus kargo, namun tidak ada yang mengetahui secara pasti nama gerakan tersebut dan juga jenis seperti apa yang dilakukan oleh gerakan ini.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Pimpinan KKB Yahukimo Dibekuk, Ini Daftar Kejahatannya
Hal ini lantaran aktivitas yang dilakukan oleh Aser dan kelompoknya bersifat sangat rahasia, mereka bahkan bergerak di 'bawah tanah' seperti yang ada di dalam buku 'Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka' oleh Jon RG Djopari padatahun 1993 lalu.
Kepercayaan mengenai kultus kargo ini memang dikenal ada di beberapa kawasan termasuk Papua Nugini dan Mikronesia yang awalnya muncul akibat interaksi yang dilakukan oleh masyarakat tradisional dan juga masyarakat modern seperti tentara barat dan jepang.
BACA JUGA:Bahaya! KKB Rampas Senjata Milik Prajurit, TNI-Polri Siap Tempur untuk Rebut Kembali!