BETVNEWS - Usai dikalahkan oleh Irak pada Piala Asia 2024 kemarin, babak playoff Indonesia vs Guinea menjadi tiket terakhir yang dapat diamankan oleh Timnas Indonesia untuk dapat bertanding di Olimpiade Paris 2024.
BACA JUGA:Perjalanan Karir Megawati Hangestri, Atlet Voli Berdarah Indonesia Sekaligus Senjata Emas Red Sparks
Pertandingan antara Timnas Guinea U-23 melawan Timnas Indonesia U-23 ini akan berlangsung di Clairenfontaine, Prancis pada Kamis (9/5/2024) mendatang pukul 19.00 WIB.
Timnas Guinea U-23 ini sama sekali tidak boleh diremehkan lantaran mereka keluar sebagai peringkat ke-empat dalam Piala Afrika U-23 pada tahun 2023 lalu.
Oleh sebab itu, banyak yang penasaran mengenai Negara Guinea ini mengingat jika ini adalah pertandingan perdana di antara kedua tim dan nama Guinea sendiri sedikit asing bagi Indonesia.
Guinea atau Republik Guinea merupakan sebuah negara yang berada di Afrika Barat dan sebelumnya disebut sebagai Guinea Prancis.
BACA JUGA:Mampu Mengubah Dunia Sepak Bola, Ini Nama 5 Pelatih Terbaik yang Perlu Kamu Tahu
Negara ini juga terkadang disebut sebagai Guinea-Conakry, penyebutan ini digunakan untuk membedakannya dengan negara tetangga wilayah mereka, yaitu Guinea Bissau.
Guinea sendiri memiliki luas wilayah 246.000 kilometer persegi atau setara dengan 94.981 mil persegi dengan bentuk seperti bulan sabit dan berbatasan langsung dengan Samudra Altantik pada bagian barat dan selatannya.
Tidak hanya itu, wilayah Guinea ini juga bertetangga dengan Sierra Leone, Liberia, dan juga Pantai Gading. Negara ini memiliki 24 suku etnis yang didominasi oleh suku Fula, Mandinka dan juga Susu.
Negara guinea ini memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1958 serta memiliki sejarah kudeta militer dimana mereka akhirnya mengadakan pemilu demokratis pertamanya setelah puluhan tahun berada dalam pemerintahan otoriter.
BACA JUGA:Megawati Hangestri Kalah di Proliga 2024, Kurang Chemistry Penyebab Utamanya
Guinea memiliki sistem pemerintahan yang tidak terlalu baik sehingga meski terus mengadakan pemilihan multi-partai, namun mereka terus saja mengalami konflik etnis, korupsi, hingga berbagai pelanggaran oleh militer dan juga polisi.