Seperti yang dilansir dari laman Tribunpriangan, sebanyak 85 persen dari populasi di wilayah ini adalah Muslim. Tidak hanya itu, Guinea juga dibagi menjadi empat wilayah geografis yaitu Guinea Maritim di pantai Atlantik, dataran tinggi Fouta Djallon atau Guinea Tengah, wilayah savana Guinea Hulu di timur laut, dan wilayah hutan tropis Guinée forestière.
Wilayah ini menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi sehingga bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi di sekolah, di administrasi pemerintahan dan juga media.
Meski demikian, Guinea juga memiliki 24 bahasa pribumi atau bahasa tradisional yang paling banyak dituturkan di Susum Pular dan juga Maninka.
BACA JUGA:Manis Banget! Begini Kisah Cinta Megawati Hangestri dan Dio Novandra
Pada bidang perekonomian, masyarakat Guinea sebagian besar bergantung pada pertanian juga juga produksi mineral sehingga negara ini menjadi penghasil bauksit terbesar kedua di dunia.
Tidak hanya itu, negara ini juga memiliki cadangan intan dan emas yang besat. Guinea juga dikenal pernah menjadi pusat dari wabah Ebola pada tahun 2014 silam.
BACA JUGA:Jepang Klaim Posisi Pertama Piala Asia U-23 2024, Ini Hadiah yang Diperoleh, Indonesia Dapat Berapa?
Dari segi geografis, negara Guinea ini dibagi menjadi empat wilayah yaitu Guinea Maritim atau dikenal juga sebagai Guinea Hilir atau dataran rendah Basse-Cote yang ditinggali oleh kelompok etnis Susu.
Lalu ada wilayah Fouta Djallon yang memiliki iklim lebih sejut serta bergunung-gunung yang dihuni oleh Fulas. Lalu ada wilayah Sahelian Haute-Guinea yang ada di wilayah timur laut dan dihuni oleh Malinke.
Dan wilayah lainnya adalah kawasan berhutan di wilayah tenggara Guinea yang dihuni oleh beberapa kelompok etnis tertentu.
Jika melihat dari sisi olahraga, sepakbola menjadi olahraga yang pa;ing populer di Negara ini dan disusul oleh bola basket.
BACA JUGA:Fantastis! Segini Estimasi Gaji Wasit Piala Asia U-23, Shen Yinhao Berapa?
Operasi sepakbola di wilayah Guinea ini dijalankan oleh sebuah federasi dan juga liga nasional pada 1960 dan juga berafiliasi dengan FIFA sejak tahun 1962 lalu silam.
Mereka kemudian bergabung dengan Konfederasi Sepakbola Afrika sejak tahun 1963. Timnas Guinea ini dikenal dengan julukan Syli Natiionale atau Gajah Nasional.