Tak hanya itu saja, pengidap akan melakukan pemeriksaan berulang kali, misalnya saat memastikan apakah pintu tersebut sudah dikunci atau kompor yang sudah dimatikan.
Gejala ini dapat datang dan pergi, kadang bisa mereda begitu saja bahkan menjadi lebih buruk.
Kemudian pengidap dapat melakukan pencegahan adanya gejala, menghindari situasi pemicu munculnya obsesi.
Tidak hanya itu saja, ada juga yang lebih memilih minuman beralkohol maupun obat penenang untuk mengurangi gejalanya.
- Penyebab dan faktor terjadinya OCD
Umumnya OCD terjadi pada anak-anak, remaja, dan juga orang dewasa. Sebagian besar OCD dialami oleh anak berusia 19 tahun dan sangat rentan terkena kepada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Namun penyebab OCD ini masih belum dapat diketahui hingga kini. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan mental seseorang tersebut, yakni:
- Keturunan atau genetik
- Lingkungan tempat tinggal
- Struktur otak dan fungsinya (faktor ini masih belum dapat dipastikan berpengaruh atau tidak).
Sebagaimana ketiga faktor di atas, lingkungan tempat tinggal cukup berisiko dan paling berpengaruh.
BACA JUGA:Kamu Perlu Tahu! Inilah 6 Tips Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes, Salah Satunya Kelola Stres
Situasi ini akan sangat rentan terjadi terhadap seseorang yang berada di lingkungan tidak mendukung. Sehingga perlunya memperhatikan dan tetap menjaga pola hidup sehat.(*)