BENGKULU, BETVNEWS - Harga beras eceran tertinggi (HET) beras stabilasasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Kabupaten Seluma naik menjadi Rp.13.100 per kilogram.
Naiknya harga beras SPHP mengacu dari surat Badan Pangan Nasional Nomor 142/ST.02.02/K/4/2024 perihal penugasan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras Tahun 2024. Ada perubahan harga beras berdasarkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yakni Harga penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) lama Rp 11.500 per kg dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang baru Rp 13.100 per kg.
BACA JUGA:Raih Opini WTP ke-3 Kalinya, Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Pemkab Seluma
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seluma Drs. Amri, membenarkan kenaikan harga eceran tertinggi beras SPHP menjadi Rp13. 100.
"Ya HET beras SPHP naik saat ini terhitung tanggal 1 Mei 2024 lalu, Harga Eceran Tertinggi (HET) lama Rp 11.500 per kg dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang baru Rp13.100 per kg per kg. Jadi harga beras saat ini alami kenaikan sebesar Rp1600," kata Kadis DKP, Sabtu 1 Juni 2024.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Periode Juni Turun Tipis Jadi Rp2.333 per Kg
Sementara itu, kenaikan harga beras ini juga dirasakan salah satu warga Indah di Kecamatan Seluma yang membenarkan harga beras terus mengalami kenaikan.
Ia menyebut harga beras kualitas biasa per kaleng atau 10 cupak di angka Rp220.000 dan Rp 240.000 untuk kualitas premium.
BACA JUGA:Peringatan Hari Lahir Pancasila, Dempo Xler: Nilai-nilai Pancasila Harus Ditanamkan Sejak Dini
"Ya benar naik, terakhir beli Rp24.000 per cupak di warung. Saat ini beras terbaik harganya Rp240.000 per kaleng. Kenaikan ini sudah sejak beberapa bulan lalu apalagi sudah fenomena El Nino, harga beras dari Rp180.000 per kaleng saat ini Rp 240.000 per kaleng," ujarnya.
BACA JUGA:Komunitas Rindu Islam Bengkulu Gelar Aksi Bela Palestina, Desak Pemerintah Kirim Pasukan Pembebasan
Ia berharap, agar pemerintah dapat mengatasi kenaikan beras, sebab kenaikan harga beras ini tak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat di lapangan sehingga membuat masyarakat menjerit.
"Mahal nian beras kali ini bang, setahun ini sudah beberapa kali naik. Sedangkan penghasilan ini cuma pas-pasan," kata Indah. (Jul)