BENGKULU, BETVNEWS - Menjelang hari raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu memasikan harga TBS Sawit akan tetap stabil.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut., M.Si. mengatakan, dari hasil rapat sebelumnya di awal Juni kemarin, penetapan harga TBS kelapa sawit dipastikan di angka Rp.2.333,37 per kilogram.
Harga ini dipastikan akan tetap stabil sampai memasuki hari raya Idul Adha 1 Dzulhijah 1445 Hijriah/2024 M.
BACA JUGA:Dinkes: Kabupaten Seluma Catatkan Kasus DBD Terbanyak di Provinsi Bengkulu
"Penetuan harga TBS kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sebelumnya sudah kami rapatkan kemarin di awal Juni, masih di harga Rp2.333.37 per kilogram dan kami pastikan masuk hari raya kurban nanti harga akan tetap seperti ini," ujarnya, Jumat 7 Juni 2024 pukul 15.40 WIB.
BACA JUGA:Undian Simpedes BRI Kanca Curup Bertabur Hadiah, Ada Grand Prize 2 Unit Mobil
Lanjut M. Rizon, dirinya menegaskan Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas TPHP akan selalu memantau harga TBS kelapa sawit sampai akhir Juni nanti.
"Pemprov melalui Dinas TPHP Provinsi Bengkulu akan terus memantau harga TBS kelapa sawit saat memasuki hari raya Idul Adha sampai akhir Juni nanti. Jika ada kenaikan harga itu bagus, imbasnya ke petani juga kan, kalau turun kita jamin tidak, karena harga penetapan sudah kita pastikan di rapat kemarin," ujarnya saat wawancara dengan BETVNEWS di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:KPU Kaur Launching Maskot 'Dang Manjur' untuk Pilkada 2024
Tambahnya, sampai hari ini penghasil TBS kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu itu ada di empat kabupaten.
"Sampai hari ini Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma dan Bengkulu Selatan itu masih menjadi daerah penghasil TBS kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu," sampainya.
BACA JUGA:Marak Penyelewengan, Pemkot Bengkulu Perketat Pengawasan Dana BOS
Dirinya juga beharap, para petani bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil panennya, khususnya di 4 kabupaten tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga TBS kelapa sawit. Walaupun menurutnya, fluktuasi harga TBS juga dipengaruhi kondisi cuaca, permintaan pasar global, dan kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi harga kelapa sawit secara signifikan.
BACA JUGA:Tokoh Pemuda Lubuk Sandi Soroti Akses Jalan Napal Jungur yang Tak Kunjung Diperbaiki