Parents Harus Lebih Peka! Ini 11 Penyebab Anak Alami Depresi, Paling Banyak Dari dalam Keluarga

Jumat 14-06-2024,10:33 WIB
Reporter : Neng Erlin
Editor : Ria Sofyan

Penyebab Depresi pada Anak

Depresi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan biasanya merupakan respon mental seseorang dalam menghadapi persoalan hidup. 

BACA JUGA:Kurangi Gejala Depresi di Masa Kehamilan, Ini 8 Manfaat Buncis untuk Ibu Hamil

Biasanya depresi ini akan muncul saat semua masalah sudah menumpuk di otak dan seseorang telah kehabisan cara untuk mengatasinya. 

Meski demikian, tidak ada penyebab utama yang menjadi alasan kenapa seseorang dapat mengalami depresi ini, namun beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab depresi ini di antaranya adalah sebagai berikut. 

BACA JUGA:Ampuh Kurangi Gejala Depresi, Ini 5 Manfaat Sayur Buncis untuk Kesehatan

1. Masalah keluarga : Banyak anak seringkali mengalami depresi lantaran ada masalah di dalam keluarga mereka sehingga kehidupan rumah dirasa penuh tekanan

2. Masalah kesehatan fisik : masalah kesehatan fisik pada anak juga dapat menjadi penyebab mereka mengalami depresi

3. Bullying atau perundungan : bullying atau perundungan telah dikenal seringkali menyebabkan anak menjadi pemurung hingga tidak jarang menyebabkan depresi

BACA JUGA:Bunda, Anak Juga Bisa Alami Depresi, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya

4. Pengalaman dan trauma masa kecil : trauma masa kecil yang menghantui anak bisa menjadi pemicu anak mengalami depresi

5. Kekerasan atau pelecehan seksual : 

6. Kematian orang terdekat : Seperti kematian orang tua atau orang terdekat lainnya bisa mmebuat anak merasa kehilangan penopang, tempat berlindung dan juga sumber keceriaan bagi anak

BACA JUGA:Ini 10 Manfaat Mandi Pagi Bagi Kesehatan, Salah Satunya Baik untuk Meredakan Depresi

7. Adanya riwayat keluarga yang mengalami depresi atau gangguan mental lainnya : anak-anak yang di dalam keluarganya memiliki riwayat depresi  beresiko lebih besat untuk mengalami depresi juga pada masa kanak-kanak mereka

8. Mengidap gangguan mental lainnya seperti autisme, gangguan bipolar, atau OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

Kategori :