BENGKULU, BETVNEWS - Pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Provinsi Bengkulu ini bentul-betul menjanjikan kekayaan alam yang tidak ada habisnya.
Selain keindahan alam, komoditas hewan laut yang berlimpah, juga komoditas tumbuhan Holtikultura khusus cabai Enggano.
Cabai Enggano ini memiliki kualitas yang berbeda dengan cabe lain khususnya di Provinsi Bengkulu.
Hal ini diungkapkan distributor cabai Kota Bengkulu, Hepi Oktaria mengatakan cabai asal Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, kualitasnya lebih baik dibandingkan cabai dari Curup, Rejang Lebong atau dari Lampung dan Pagar Alam, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Asisten I Setda Bengkulu Lepas 250 Peserta Kemah Bakti Pramuka ke Pulau Enggano
Cabai tersebut dikatakan Hepi Oktaria, Distributor “Evi Sumber Lombok” di Pasar Minggu, Kota Bengkulu memiliki kandungan air lebih sedikit dibandingkan cabai daerah lain yang juga ditampungnya, disamping juga memiliki rasa lebih pedas dan aroma cabai lebih kuat.
“Cabai Enggano itu lebih bagus, karena cabainya kering jadi tidak gampang busuk dan lebih pedas. Karena mereka menanamnya itu tidak pakai mulsa jadi masih tanam secara alami,” kata Hepi.
BACA JUGA:82 Mahasiswa UNIB dan UGM Kuliah Kerja Nyata di Pulau Enggano Selama 40 Hari
Ia mengatakan, sayangnya pasokan dari Enggano terbatas hanya per sekali pengiriman sekitar 2 ton.
“Mereka itu kan ngirimnya tergantung kapal, jadi cuma sekitar 2 ton saja. Sekarang ini karena musim panas jadi pasokannya juga berkurang,” sambungnya.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Akan Kembangkan Emping Melinjo Khas Enggano
Untuk saat ini cabai Enggano dihargai kisaran Rp38 ribu – Rp45 ribu per kilogram di tingkat petani ke pedagang pengumpul, dan dikatakan Hepi harga cabai lokal tersebut juga lebih mahal dibandingkan cabai dari luar Provinsi Bengkulu.
“Harga cabai lokal memang lebih tinggi dibandingkan dari Lampung atau dari Pagar Alam, ini karena barangnya sedikit,” sampainya.
(Ilham)