--(Sumber Foto: iStockPhoto)
Biasanya tantrum juga dapat dipicu oleh keinginan anak yang tidak terpenuhi oleh orang tuanya, misalnya ketika anak menginginkan mainan yang menurutnya sangat bagus.
Keinginan yang kuat untuk memiliki mainan tersebut yang dibarengin dengan orang tua yang belum bisa memenuhi keinginannya membuat muncul rasa kekecewaan di dalam diri anak.
Namun lantaran anak belum bisa mengelola emosi yang mereka miliki seperti rasa kecewa terebut, maka tantrum adalah satu-satunya cara bagi anak untuk dapat mengekspresikan kekecewaan dan usaha mereka untuk memahami apa yang terjadi.
BACA JUGA:5 Resep Olahan Buah Nangka Lezat, Ada Puding hingga Muffin, Yuk Buat Sekarang
BACA JUGA:Bau Badan Menyengat Bisa Dialami Siapa Saja, Ini 7 Penyebab yang Jarang Diketahui
6. Menghindari Hal Yang Tidak Disukai
Terkadang anak juga akan mengalami tantrum untuk menghindari hal yang tidak disukai, misalnya saat mereka tengah asik bermain lalu orang tua meminta mereka untuk berhenti.
Jika mengalami hal itu, maka tidak jarang jika anak yang masih ingin bermain memberontak dan juga menangis.
BACA JUGA:182 Kendaraan Terjaring Razia Operasi Patuh Nala Polres Seluma
BACA JUGA:Pemerataan Kualitas Pendidikan di Kota Bengkulu, Pj Walikota Sebut Tak Ada Lagi Sekolah Favorit
7. Kurang Tidur
--(Sumber Foto: iStockPhoto)
Anak juga biasanya akan mengalami tantrum saat kurang tidur. Padahal balita yang berusia kurang dari satu tahun memerlukan waktu tidur setidanya 14-17 jam, termasuk tidur siang.
Sementara itu, balita yang berusia 1-2 tahun memerlukan waktu tidur selama 11-14 jam dan balita yang berada di usia 2-3 tahun memerlukan waktu tidur 10-13 jam.
Oleh sebab itu, tidak jarang jika waktu tidur anak tidak tercukupi maka mereka akan mengalami tantrum. Maka dari itu pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas.