BENGKULU, BETVNEWS - Dalam kurun satu bulan belakangan, jumlah penderita TBC di Kota Bengkulu naik lebih dari 35 persen bila dibandingkan bulan Juni 2024.
Di bulan Juni 2024, Dinkes Kota Bengkulu mencatat ada 499 penderita. Namun di bulan Juli 2024, tercatat jumlah penderita TBC telah mencapai 676 penderita.
Hal ini disampaikan oleh Joni Haryadi Thabrani selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Kamis 1 Agustus 2024.
"Pemerintah terus berupaya menekan kenaikan kasus TBC di Kota Bengkulu, petugas Dinkes berinisiatif datang ke rumah untuk membawa dahak pasien yang harus diperiksa apabila sulit menjangkau puskesmas atau fasilitas kesehatan dengan cara menghubungi kami," kata Joni Haryadi Thabrani.
BACA JUGA:2 Ekor Sapi Raib di Desa Talang Tinggi, Pencuri Tinggalkan Isi Perut
Tambah Joni, 676 pasien tersebut saat ini masih menjalani proses penyembuhan dengan mengonsumsi obat dalam jangka waktu yang berbeda-beda, seperti enam bulan dan satu tahun.
Dirinya juga terus mengimbau peran serta dari keluarga pasien untuk terus mengingatkan kedisiplinan penderita TBC dalam mengkonsumsi obat yang diberikan pemerintah dan jangan sampai terputus.
Karena hal tersebut menyebabkan pengobatan harus diulang lagi dari awal.
BACA JUGA:Begal yang Beraksi di Jalan Van Iskandar Baksir Berhasil Dibekuk Polisi
Pihak keluarga juga harus memperhatikan pasien agar tidak batuk sembarangan, tidak meludah sembarangan, selalu menggunakan masker, karena yang membutuhkan masker adalah pasien TBC dibandingkan orang sehat agar mengurangi penyebarannya.
"Pengobatan TBC jangan sampai terputus karena pengobatan TBC kan udah ada paketnya yaitu per 6 bulan gak boleh berhenti. Berhenti sehari dia harus ulang lagi dari awal walapun misalnya dia sudah mengkonsumsi selama 3 bulan karena ditakutkan nanti bakteri TBC nya menjadi kebal," tambahnya.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Instruksikan ke Kepsek SMA/SMK, Gerakan Pembagian Ijazah se-Provinsi Bengkulu
Lanjut Joni, Diinkes Kota Bengkulu juga mengimbau masyarakat apabila memiliki gejala TBC, seperti batuk yang tidak berkesudahan, sesak nafas, dan lainnya, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sehingga bisa dideteksi sedini mungkin apakah termasuk gejaga awal TBC, dan bisa segera mendapatkan penangan dari tenaga kesehatan.
Hingga saat ini pihak Dinkes juga masih memberikan obat TBC secara gratis.