BENGKULU, BETVNEWS - PT Pituku Cordova Internasional yang bergerak di industri pengolahan limbah B3 bakal membangun pabrik di Bengkulu.
Manajemen PT Pituku Cordova Internasional telah beraudiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri terkait investasi tersebut, Rabu 7 Agustus 2024.
Pabrik pengolahan limbah B3 ini direncanakan akan dibangun di kawasan industri Pelabuhan Pulau Baai dengan luas lahan dibutuhkan 2 hektare.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Respon Kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu
Disampaikan Isnan Fajri, bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mendukung investasi PT Pituku Cordova Internasional di Bengkulu.
Pemerintah akan meninjau dan mengkaji lahan yang akan digunakan untuk industri pengolahan limbah B3 di kawasan Pulau Baai guna mempercepat akses pembangunan.
"Kita kedatangan investor yang berminat membangun pabrik limbah B3 di kawasan Pulau Baai yang kita rancang sebagai kawasan industri. Saat ini, kita meninjau dan mengkaji status lahannya agar mereka bisa segera investasi," kata Isnan Fajri.
BACA JUGA:Kodim 0425 Seluma Turun Tangan Atasi Krisis Air Bersih di Desa Cawang
Dikatakan Isnan, selama ini, limbah B3 dari rumah sakit di Bengkulu biasanya dikirim ke luar Sumatera untuk diolah.
Sehingga kehadiran pabrik pengolahan limbah B3 di Bengkulu akan memudahkan rumah sakit, dan tidak perlu lagi mengirim limbah B3 ke luar provinsi.
BACA JUGA:Pencurian Uang di Gedung Kemensos Bengkulu Terungkap, Pelaku Ternyata Satpam Kantor
"Selama ini, limbah B3 dari Bengkulu masih dikirim ke luar untuk diolah. Kehadiran pabrik ini akan mengurangi biaya pengiriman limbah B3 ke Jawa dan memudahkan rumah sakit yang tidak perlu mengirim jauh-jauh ke Jawa," tambahnya.
BACA JUGA:Pj Walikota Minta Mahasiswa Eksplorasi Potensi Pertanian di Kota Bengkulu
Presiden Direktur PT Pituku Cordova Internasional, Faiz Rinaldy, menyatakan bahwa pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 akan dimulai tahun depan dengan nilai investasi sebesar Rp10 hingga Rp15 miliar.
"Kita membutuhkan lahan seluas 2 hektare dan fokus pada limbah B3 dari rumah sakit. Anggaran investasinya sekitar 10 hingga 15 miliar rupiah dan mungkin dimulai tahun depan," tutupnya.