Realisasi Investasi Provinsi Bengkulu Baru Capai Rp4,1 Triliun dari Target Rp7,5 Triliun pada Tahun 2024

Realisasi Investasi Provinsi Bengkulu Baru Capai Rp4,1 Triliun dari Target Rp7,5 Triliun pada Tahun 2024

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Realisasi investasi Provinsi BENGKULU hingga triwulan III tahun 2024 baru mencapai Rp 4,1 triliun, sementara target investasi untuk tahun 2024 sebesar Rp 7,5 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Supran, menyampaikan bahwa hingga triwulan III 2024, capaian investasi di Provinsi Bengkulu baru mencapai Rp 4,1 triliun.

BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Umumkan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2021-2025

Sementara itu, data untuk triwulan IV masih menunggu rilis resmi dari Kementerian Investasi/BKPM.

"Target investasi daerah kami sebesar Rp 7,5 triliun. Kami berharap target tersebut bisa tercapai hingga triwulan IV," ujar Supran pada Selasa, 14 Januari 2025.

BACA JUGA:DPRD Seluma Bakal Datangi BKD Provinsi Bengkulu, Minta Kejelasan Soal Pembayaran DBH

Lebih lanjut, Supran mengungkapkan bahwa meskipun target investasi yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI mencapai Rp 22 triliun, hal tersebut sulit untuk tercapai.

"Target dari pusat sebesar Rp 22 triliun sepertinya tidak mungkin tercapai," katanya.

BACA JUGA:19 Unit Bantuan Motor Pusling di Seluma Belum Disalurkan karena Masih Tunggu STNK

Supran menjelaskan bahwa capaian investasi pada tahun 2024 mencakup investasi baru, serta investasi lama yang kembali melaporkan tambahan modal usaha kepada pemerintah.

"Ada investor lama, investor baru, serta investor yang menambah modal usaha," ungkapnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Si Jago Merah Kembali Mengamuk, 1 Rumah di Kepahiang Ludes

Supran juga menambahkan bahwa sektor-sektor yang berkontribusi pada capaian investasi di Provinsi Bengkulu meliputi perkebunan, pertambangan, perikanan darat (seperti tambak udang), energi baru dan terbarukan, panas bumi, serta infrastruktur.

"Investasi di sektor perkebunan, pertambangan, perikanan, energi, dan infrastruktur masih mendominasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: