BENGKULU, BETVNEWS - Langkah Anggota DPRD Kota Bengkulu Jaya Marta untuk maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2024-2029 terhenti.
Keputusan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut diakuinya diambil dengan didasari oleh beberapa faktor.
Salah satunya yakni karena belum menemukan sosok pendamping ideal untuk maju nantinya.
BACA JUGA:Simulasi Sispamkota, Lalin di Jalan Pariwisata Dialihkan Selama 3 Hari
BACA JUGA:Dikunjungi Manajemen BEMG, Kajati Bengkulu: Media Mitra Terbaik Memberikan Edukasi ke Masyarakat
"Sampai hari ini (Senin, red) , kita tetap berjuang terkait Pilwakot. Dan sampai saat ini kita belum menemukan sosok pendamping yang ideal, kalau yang mau ada tapi belum ideal," kata Jaya Marta, Senin 12 Agustus 2024.
Selain belum menemukan sosok pendamping ideal untuk maju, turut diungkapkannya bahwa faktor lain yang mengurungkan niatnya untuk maju dalam kontestasi Pilwakot yakni dirinya ingin memberikan ruang dan kesempatan kepada anak muda Bengkulu untuk maju nantinya.
"Kita tidak jadi maju, dan kita memberikan kesempatan kepada anak muda," tambahnya.
Terkait sikap politik dirinya kedepan, ia mengaku bahwa dirinya bersama PKB akan berkonsentrasi kepada calon yang bakal di usung nantinya.
Dirinya pun sudah menyampaikan sumbang saran ke pimpinan PKB berkaitan dengan saran pengusung nantinya.
Hal inipun mengingat, sampai saat ini PKB belum menentukan sikap untuk pengusung bakal calon walikota nantinya.
BACA JUGA:Cara Ini Bisa Bikin Mental Makin Sehat, Salah Satunya Melakukan Olahraga Teratur
BACA JUGA:5 Resep Olahan Telur Sederhana yang Lezatnya Bikin Ngiler, Buat Sekarang
"Saya sudah sampaikan ke ketua DPW agar alangkah baiknya jika PKB sama seperti pilkada sebelumnya. Artinya kemarin kita mengusung Agusrin untuk pilgub, sekarang anaknya yang maju pilwakot. Nah saya sarankan untuk mengusung pasangan Dedy-Agi," terang Jaya Marta.
Kemudian berkaitan dengan PKB yang telah mewacanakan poros baru untuk Pilwakot , yakni dengan menduetkan sosok Suimi Fales dengan Dani Hamdani dari PKS.