BENGKULU, BETVNEWS - Balai Guru Penggerak (PGP) Provinsi Bengkulu menggelar seminar dukungan pendampingan program prioritas Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK) dalam mendukung Merdeka Belajar.
Acara ini mengangkat tema 'tingkatkan motivasi guru ayo raih prestasi' yang dihadiri guru se-Provinsi Bengkulu di salah satu hotel Kota Bengkulu, Selasa 13 Agustus 2024.
Dalam kesempatan ini, anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati mengatakan, GTK harus berperan dalam memotivasi siswa.
BACA JUGA:Lembaga Adat Melayu Riau Diminta Bentuk Tim Pembakuan Penulisan Armel
Pemberian motivasi tersebut memiliki peranan penting. Karena bisa menjadi solusi ketika suatu sekolah, masih harus menghadapi berbagai kendala dalam proses KBM.
"Misal seperti kurangnya sarana dan prasarana KBM. Tentu kondisi itu bukan lagi menjadi kendala, ketika siswa termotivasi untuk terus giat belajar," kata Dewi, Selasa 13 Agustus 2024.
BACA JUGA:Terpilih Secara Aklamasi, Wibowo Susilo Kembali Jabat Ketua SMSI Provinsi Bengkulu 2024-2029
Lanjut Dewi, dengan kekurangan sarana penunjang itu, siswa yang memiliki motivasi tinggi akhirnya menjadi lebih bersemangat lagi untuk meraih prestasi.
"Makanya dengan seminar ini kita juga menargetkan agar GTK dapat memotivasi siswa, untuk terus giat belajar," tegas Dewi.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Kapolresta Bengkulu Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi Berita Hoaks
Dewi menambahkan, meskipun demikian dalam optimalisasi capaian target penerapan KMB, pemerintah harus tetap memberikan perhatian secara maksimal pada sekolah.
"Sah-sah saja jika perhatian yang diberikan itu belum berdampak secara langsung dan instan. Tetapi pikirkan atau prediksikan juga dampaknya pada empat atau lima tahun ke depan," tambah Dewi.
BACA JUGA:Penggunaan IKD di Kota Bengkulu Capai 7,8 Persen, Disdukcapil: Target 30 Persen
Lebih lanjut Dewi menyatakan, penting juga diperhatikan dalam merdeka belajar, ilmu pengetahuan yang diberikan GTK pada siswa sebaiknya juga menyesuaikan dengan potensi suatu daerah.
"Misal daerah yang dimaksud berbasis pertanian dan perkebunan, maka tidak ada salahnya ilmu pengetahuan kedua sektor itu juga diberikan," ujar Dewi.