BENGKULU, BETVNEWS - Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu melakukan langkah antisipasi penyebaran cacar monyet atau monkeypox dengan menyiapkan sebanyak 22 ruang isolasi.
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSHD Kota Bengkulu, dr. Meidi Fazirin, M.M., MARS menjelaskan bahwa, 22 ruang isolasi tersebut merupakan eks ruang isolasi pasien Covid-19 lalu.
Sebab cacar monyet memiliki karrakteristik penularan melalui udara (airbone).
BACA JUGA:Korupsi Retribusi TKA Bengkulu Tengah, Mantan Pejabat Disnakertrans Dituntut 6 Tahun Penjara
"Untuk kasus cacar monyet ini di tempat kita Alhamdulillah belum ada, tapi kita wajib waspada dan antisipasi dengan menyiapkan 22 ruangan isolasi," kata dr. Meidi Fazirin.
Tambah Meidi, cacar monyet jauh lebih mematikan dari pada cacar air (smallpox).
BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Bengkulu Nyatakan Dukungan untuk DISUKA di Pilwakot 2024
Penyebarannya selain melalui udara, bisa lewat sentuhan dan cacar monyet ini juga menular melalui hubungan sesama jenis.
"Kita juga dapat info terbaru, penularan cacar monyet ini juga melalui hubungan sesama jenis," tambahnya.
BACA JUGA:Tipe-X dan Lala Widy Siap Guncang Panggung Sport Center Bengkulu Malam Ini
Lanjut Meidi, untuk gejala dari penyakit cacar monyet sendiri mirip dengan gejala penyakit cacar air, namun disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area ketiak dan selangkangan dan gelembung cacar yang mengeluarkan nanah.
"Gejalanya hampir mirip dengan cacar air. Ibu hamil, anak kecil, dan lansia sangat riskan bila terkena penyakit ini," sambungnya.
BACA JUGA:Pakar Politik UNIB: Baliho Kampanye di Titik Strategis Bisa Pengaruhi Persepsi Publik
Sebagai informasi, penyakit cacar monyet penyebarannya berasal dari Afrika yang disebabkan oleh virus Mpox.
Untuk di Indonesia kasus ini sudah terdeteksi di wilayah Indonesia bagian timur.