2. Gangguan Panik (Panic Disorder)
Jenis anxiety disorder yang selanjutnya adalah gangguan panik yang biasanya ditandai dengan serangan panik mendadak yang intens dan sering kali tanpa peringatan.
Selama serangan panik, seseorang mungkin mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, pusing, dan rasa tercekik.
Gejala-gejala ini dapat berlangsung beberapa menit, tetapi dampaknya bisa sangat menakutkan dan menyebabkan penderita menghindari situasi atau tempat yang mengingatkan pada serangan tersebut.
BACA JUGA:Seluma Dapat Dana Insentif Rp5,6 Miliar Sukses Tekan Angka Stunting
BACA JUGA:4 Resep Olahan Buah Manggis Enak dan Simpel Dibuat, Yuk Cobain
3. Fobia (Phobia)
--(Sumber : iStockPhoto)
Jenis gangguan kecemasan yang berikutnya adalah fobia atau phobia yang dapat dialami oleh siapapun dan memiliki beragam jenisnya.
Fobia adalah ketakutan yang ekstrem dan tidak rasional terhadap objek, situasi, atau aktivitas tertentu. Ketika seseorang dengan fobia menghadapi atau bahkan memikirkan objek atau situasi yang ditakuti, mereka dapat mengalami kecemasan yang sangat parah.
Ada berbagai jenis fobia, termasuk fobia sosial seperti takut berinteraksi dengan orang lain, fobia spesifik seperti misalnya takut terhadap benda atau situasi tertentu seperti ketinggian atau ular, dan juga agorafobia, yaitu perasaan takut berada di tempat atau situasi di mana melarikan diri mungkin sulit.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Segera Selesaikan Konflik HGU PT Agricinal di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Kapuspenkum Tutup Workshop Kehumasan, Tekankan Implementasi Optimal Jaga Citra Positif Kejaksaan
4. Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder-OCD)
Selain phobia, terdapat juga jenis gangguan kecemasan lain yaitu gangguan onsesitf kompilsif yang dikenal juga dengan istilah OCD.
Gangguan obsesif-kompulsif adalah kondisi di mana seseorang mengalami pikiran obsesif yang mengganggu dan merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran tersebut.