BENGKULU, BETVNEWS - Helmi petani cabai di wilayah Kabupaten Seluma di Kelurahan Rimbo Kedui meradang karena hasil panen tak msksimal dan turunnya cabe turun drastis.
Tanaman cabai merah keriting seluas 1 hekatre yang ia tanam 1 hampir setahun ini tak produktif lagi.
Dimana batang, daun keriting dan menguning hingga layu, bahkan cabainya membusuk di pohon.
BACA JUGA:Aksi Geng Motor Meresahkan Masyarakat, Ini Tanggapan Polresta Bengkulu
Biasanya, dengan luas lahan tanaman cabai 1 hektare lebih, Helmi melakukan panen sebanyak 2 kali dalam 1 minggu dan menghasilkan sebanyak 1 ton.
Namun, kali ini hasil dalam 1 kali panen mengalami penurunan cukup drastis hanya 700 kilo per 1 kali panen.
BACA JUGA:Parkir di Teras Rumah, Motor Milik Warga Sukarami Digasak Maling
"Sudah sebulan ini hasil panen cabai tak maksimal, akibat cuaca yang tak menentu. Daun-daun saja sekarang mulai menguning bahkan cabai banyak yang membusuk di batang," keluhnya Helmi petani cabai
BACA JUGA:Pakar Retorika dan Wacana UNIB Ungkap Strategi Kampanye Pilkada untuk Pengaruhi Calon Pemilih
Mirisnya lagi, harga jual cabai juga ikut turun drastis dari semula Rp60.000 ribu saat ini menjadi Rp3.000 ribu per kilogramnya.
Dengan kondisi itu, tak dapat menutupi biaya operasional saat tanam, panen, dan pasca panen.
BACA JUGA:DD Tahap I dan II Tuntas Disalurkan ke 182 Desa se-Kabupaten Seluma
"Kalau seperti ini terus bisa merugi kami mas, mana hasil panen tak maksimal harga jual pun turun drastis saat ini," ujarnya.
Untuk itu, agar persoalan ini dapat diatasi karena akibat cuaca ektrem tersebut banyak tanaman cabai mengalami busuk dan hancur, ia berharap pemerintah dapat memperhatikan petani cabai, seperti memberikan bantuan pupuk dan lain hal.
BACA JUGA:Pengusaha Muda dan Gen Z Dukung Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu