Beberapa infeksi seperti tuberkulosis atau infeksi HIV juga dapat ditandai dengan keringat berlebih, terutama saat malam hari.
Gejala lain mungkin termasuk demam, penurunan berat badan, dan juga kelelahan.
Oleh sebab itu, jika keringat berlebih disertai dengan gejala infeksi lainnya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
BACA JUGA:Tubuhmu Banyak Berkeringat? Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya, Salah Satunya Stres
BACA JUGA:Orientasi Anggota DPRD Gelombang I Provinsi Bengkulu: Mukomuko, Seluma dan Kaur Selama 5 Hari Tuntas
4. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik dan fobia sosial juga dapat menyebabkan keringat berlebih sebagai respons tubuh terhadap stres.
Hal ini lantaran penderita mungkin merasa cemas atau takut dalam situasi tertentu, yang dapat memicu produksi keringat yang berlebihan.
Kamu bisa melakukan terapi perilaku kognitif dan teknik relaksasi dapat membantu mengelola kecemasan dan mengurangi gejala.
BACA JUGA:Dukcapil Seluma Genjot Perekaman dan Cetak KTP Jelang Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Viral! Resep Somtam Seafood Daun Ketumbar Ala Thailand, Coba Buat Sendiri di Rumah
5. Penyakit Parkinson
--(Sumber : iStockPhoto)
Penyakit selanjutnya yang dapat ditandai dengan keringat berlebih adalah penyakit Parkinson.
Penyakit Parkinson sendiri merupakan gangguan neurodegeneratif yang dapat memengaruhi fungsi motorik dan menyebabkan keringat berlebih.
Penderita penyakit ini sering kali mengalami keringat yang tidak terduga dan berlebihan, bahkan saat tidak beraktivitas.