BENGKULU, BETVNEWS - Pimpinan Pusat Aisyiyah bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (Yaici) gencar melakukan edukasi berkaitan terhadap bahaya kental manis yang selama ini dianggap salah dipersepsikan masyarakat.
Mayoritas masyarakat di Indonesia mengganggap bahwq kental manis sebagai susu sehingga sering dijadikan sebagai pengganti kebutuhan susu bagi para balita (bayi di bawah 5 tahun).
Pernyataan tersebut turut diperkuat dari hasil kunjungan ke beberapa rumah warga di Desa Nakau Kabupaten Bengkulu Tengah.
BACA JUGA:Tokoh Adat Bengkulu Dukung Penuh Paslon Nomor Urut 1 DISUKA
BACA JUGA:Dalam Tempo Tiga Bulan, Kenaikan Kasus ISPA di Kota Bengkulu Nyaris 100 Persen
Didapati fakta bahwa 5 anak dari 5 keluarga di desa tersebut dinyatakan mengkonsumsi kental manis sebagai pengganti susu.
Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, dr. Warsiti mengatakan dari 5 anak tersebut, didapati bahwa 2 anak dinyatakan stunting atau mengalami gizi buruk.
BACA JUGA:Bikin Nafsu Makan Kembali Naik, Cukup Biasakan Hal Ini! Salah Satunya Rajin Olahraga
BACA JUGA:Teror Binatang Buas Pemangsa Hewan Ternak di Seluma Bikin Resah Warga
"Kita mengontrol langsung di 5 keluarga. Kelimanya ternyata ada kebiasaan keluarga yang mengonsumsi kental manis sebagai pengganti susu. Tadi didapati juga ada 1 keluarga yang mengonsumsi kental manis itu satu hari bisa sampai 3 kali," kata dr. Warsiti, Jumat 27 September 2024.
Dengan kondisi tersebut pihaknya melakukan edukasi untuk menjelaskan bahwa kental manis bukanlah susu.
BACA JUGA:Usaha Lapangan Mini Soccer dan Gym di Kota Bengkulu Akan Dikenakan Pajak
BACA JUGA:5 Manfaat Tak Terduga Keringat bagi Tubuh, Salah Satunya Keluarkan Racun
Hal ini tentu harus menjadi perhatian bersama agar kekeliruan mengenai anggapan kental manis adalah susu merupakan hal yang salah karena dapat membahayakan balita dan harus dihindari.
"Nampaknya masyarakat masih menganggap bahwa kental manis itu susu yang kemudian diberikan kepada balitanya," sambungnya.