Di era yang serba cepat ini, banyak orang terjebak dalam gaya hidup yang sibuk sehingga sering kali mengabaikan waktu untuk bersantai.
Bukan hanya itu, rutinitas yang selalu dipenuhi oleh aktivitas dan tanggung jawab menghilangkan kesempatan untuk relaksasi.
Oleh sebab itu, kurangnya waktu untuk diri sendiri dapat menyebabkan penumpukan tekanan emosional, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
BACA JUGA:Konsultan Akuntan Publik Cek Lapangan, Hitung Kerugian Tukar Guling Lahan Pemkab Seluma
BACA JUGA:Ratusan Warga Kota Bengkulu Antusias Ikuti Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan
6. Perubahan Besar dalam Hidup
Peristiwa besar yang terjadi dalam hidup baik positif maupun negatif, dapat memicu stres pada beberapa individu.
Perubahan besar seperti pernikahan, kelahiran anak, pindah rumah, atau kehilangan orang tercinta membawa beban emosional yang signifikan.
Meskipun beberapa perubahan dapat membawa kebahagiaan, namun proses penyesuaian yang diperlukan seringkali membuat seseorang merasa tertekan dan cemas.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Perbaiki 5 Titik Jalan, Target Tuntas Akhir Tahun Ini
BACA JUGA:Pjs Bupati Seluma Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada
7. Kurangnya Dukungan Sosial
Selain beberapa penyebab di atas, kurangnya dukungan sosial pada diri seseorang juga dapat memperburuk stres.
Ketika seseorang merasa sendirian dan tidak memiliki dukungan dari orang-orang terdekat, tekanan emosional dapat meningkat.
Hal ini lantaran hubungan ssosial yang kuat sangat penting untuk kesejahteraan mental, dan kurangnya dukungan dapat membuat seseorang merasa lebih tertekan dalam menghadapi kesulitan dalam hidup.
BACA JUGA:Buah Markisa Kaya Nutrisi, Cek Fakta Menarik Lainnya di Sini, Kamu Perlu Tahu