BENGKULU, BETVNEWS - Terkait dengan adanya aksi geng motor atau gengster dengan menggunakan senjata tajam yang mayoritas beranggotakan para pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu mengambil sikap tegas akan hal tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Saidirman SE, M.Si, menyampaikan, sikap tegas tersebut seperti melakukan pengawasan terhadap pelajar yang pernah terlibat ataupun belum.
BACA JUGA:Ketertarikan Gen Z Terhadap Pilkada dan Minimnya Pengetahuan Tentang Paslon di Bengkulu
Jika hasil pengawasan tersebut ditemukan masih adanya pelajar yang terlibat dalam geng motor atau gengster, maka Dikbud melalui pihak sekolah akan menyerahkan pelajar tersebut ke pihak kepolisian dan akan dikeluarkan dari sekolah.
"Saya sudah memberikan arahan ke pihak sekolah mengenai permasalahan ini, jadi kami mengambil sikap tegas akan mengawasi para pelajar yang sebelumnya pernah terlibat atau pun belum. Jadi jika masih ada pelajar yang terlibat maka kami sendiri yang akan menyerahkan ke polisi, dan tentunya akan kita keluarkan dari sekolah," ujar Saidirman.
BACA JUGA:Paslon Pilbup Seluma Boleh Beri Barang kepada Masyarakat Saat Kampanye, Maksimal Senilai Rp100 Ribu
Sebelumnya, para pelajar yang terbukti tergabung dalam kelompok geng motor, sudah dilakukan pemanggilan terhadap orang tua dan membuat surat pertanggung jawaban.
Lanjut Saidirman, saat anak-anak masih mengikuti proses belajar, maka pihak sekolah akan bertanggung jawab penuh atas segala perilaku para pelajar.
BACA JUGA:Mobil Milik Pengemudi Taksi Online di Kota Bengkulu Disatroni Maling, Uang Hasil Jerih Payah Raib
"Langkah ini kami ambil bukan tanpa sebab, karena rata-rata gerombolan geng motor ini masih pelajar. Selama di sekolah itu tanggung jawab kami dan pihak sekolah, maka akan selalu kami awasi," ungkap Saidirman.
BACA JUGA:Kota Bengkulu Alami Deflasi Keempat Kalinya, Daya Beli Masyarakat Menurun?
Hal tersebut dianggap penting guna mencegah aktivitas negatif yang bisa saja dilakukan oleh para pelajar yang terlibat geng motor.
"Kerja sama antara orang tua dan sekolah harus tetap dilakukan guna mencegah kejadian serupa ataupun kejadian lain yang tidak diinginkan," jelas Saidirman.
Sebelumya, Polresta Bengkulu dan Polsek jajaran telah melakukan patroli rutin dalam rangka menyikapi aksi geng motor yang meresahkan masyarakat Kota Bengkulu.