Beberapa infeksi seperti tuberkulosis atau infeksi HIV juga dapat ditandai dengan keringat berlebih, terutama saat malam hari.
Gejala lain mungkin termasuk demam, penurunan berat badan, dan juga kelelahan.
Oleh sebab itu, jika keringat berlebih disertai dengan gejala infeksi lainnya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
BACA JUGA:Ini 6 Cara Mudah Cegah Keringat Berlebih pada Tubuh, Pilih Pakaian yang Tepat!
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Ucapkan HUT TNI ke-79: Semoga TNI Semakin Jaya
4. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik dan fobia sosial juga dapat menyebabkan keringat berlebih sebagai respons tubuh terhadap stres.
Hal ini lantaran penderita mungkin merasa cemas atau takut dalam situasi tertentu, yang dapat memicu produksi keringat yang berlebihan.
Kamu bisa melakukan terapi perilaku kognitif dan teknik relaksasi dapat membantu mengelola kecemasan dan mengurangi gejala.
BACA JUGA:5 Cara Atasi Keringat Berlebih pada Tubuh, Salah Satunya Ubah Gaya Hidup!
BACA JUGA:Ini 6 Penyebab Keringat Berlebih pada Tubuh, Faktor Genetik hingga Pengaruh Lingkungan
5. Penyakit Parkinson
--(Sumber : iStockPhoto)
Penyakit selanjutnya yang dapat ditandai dengan keringat berlebih adalah penyakit Parkinson.
Penyakit Parkinson sendiri merupakan gangguan neurodegeneratif yang dapat memengaruhi fungsi motorik dan menyebabkan keringat berlebih.
Penderita penyakit ini sering kali mengalami keringat yang tidak terduga dan berlebihan, bahkan saat tidak beraktivitas.