BENGKULU, BETVNEWS – Perempuan memegang peran penting dalam memastikan kualitas pemilihan umum yang inklusif dan adil.
Aktivis perempuan yang juga akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu, Wahyu Widiastuti, S.Sos., M.Si, dalam sosialisasi bertema "Peran Perempuan Memilih Kritis dan Berkualitas," yang diadakan KPU Provinsi Bengkulu dan Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPBB) di Besurek Room, Hotel Santika, menekankan pentingnya partisipasi perempuan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Menurut Wahyu, keterlibatan perempuan dalam politik merupakan langkah strategis untuk mencapai kesetaraan gender di berbagai bidang.
"Perempuan memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan politik yang lebih adil. Partisipasi mereka di arena politik akan membantu menciptakan kesetaraan dalam kesempatan dan kemajuan bagi semua," ujar Wahyu, Senin (9/10/2024).
BACA JUGA:Pelamar KPPS Pilkada 2024 di Bengkulu Selatan Lampaui Target
BACA JUGA:Mobil Pengangkut Pasir Terguling di Jalan Irian Kota Bengkulu, Nyaris Menimpa Rumah Warga
Wahyu Widiastuti menekankan bahwa perempuan kini memainkan peran yang semakin penting dalam dinamika politik. Perempuan tidak lagi hanya berada di ranah privat, tetapi juga aktif di ruang publik, termasuk politik.
Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, menyusun strategi, dan memperjuangkan kepentingan mereka sendiri.
"Dikotomi antara ranah privat dan publik telah hancur. Kini, perempuan memegang peran penting dalam kepemimpinan politik," jelas Wahyu.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran hukum dan hak-hak politik bagi perempuan, yang memungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif dalam demokrasi, terlindungi dari tekanan, dan bebas dari disinformasi.
BACA JUGA:Lupa Kunci Mobil, Barang-barang Berharga Milik Bidan di Seluma Raib Digasak Maling
BACA JUGA:Dorong Perusahaan Laporkan LKPM, Pemkot Bengkulu Optimis Target Investasi 2024 Tercapai
"Kesadaran ini penting agar perempuan tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga mengambil bagian dalam kepemimpinan politik," tambahnya.
Wahyu menjelaskan bahwa partisipasi perempuan akan memastikan representasi yang lebih inklusif, mengurangi ketimpangan gender dalam politik, serta membantu menciptakan kebijakan publik yang lebih responsif terhadap isu-isu yang berdampak langsung pada perempuan.
"Partisipasi perempuan dalam pemilu adalah bentuk nyata dari perjuangan melawan diskriminasi dan ketidakadilan," ujarnya.