Jembatan di Desa Lubuk Terentang Rusak, Aktivitas Warga Terhambat

Minggu 27-10-2024,17:16 WIB
Reporter : Julyan Pabella
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Warga Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, mengeluhkan kondisi akses yang semakin sulit akibat jembatan penghubung rusak parah.

Pasalnya, jembatan yang merupakan jalur vital bagi masyarakat setempat, kini hanya menyisakan papan lapuk dan berlubang yang berbahaya bagi pengendara motor ataupun pengendara mobil.

BACA JUGA:Kades Jenggalu dan Ormas Larang Pemilik Lahan Eks HGU Syahbudin Panen Sawit, Nyaris Adu Jotos

Kepala Desa Lubuk Terentang, Sartono mengungkapkan, banyak warga mengalami keterlambatan saat berangkat bekerja atau menjalani aktivitas ke luar desa karena kondisi jembatan yang tidak memadai.

"Dalam beberapa tahun terakhir, jembatan dengan kondisi sudah rusak ini telah menjadi kendala serius bagi kegiatan sehari-hari warga," ujarnya. 

BACA JUGA:Mantan Bupati Mukomuko dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari PAN Dukung Penuh Paslon Rohidin-Meriani

Lanjut Kades, bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga Desa Lubuk Terentang dan desa Talang Kebun menuju jalan lintas luar.

Meskipun upaya pengajuan proposal ke pemerintah telah dilakukan berkali-kali, respon yang diharapkan belum juga diterima.

BACA JUGA:BKPSDM Seluma: PPPK yang Ikut Seleksi CPNS Tak Perlu Mengundurkan Diri

"Proposal sudah beberapa kali kita ajukan ke Pemkab Seluma, namun belum ada jawaban," ujarnya. 

Karena tak ada juga perbaikan dari Pemkab Seluma, akhirnya desa telah berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya dengan mengadakan gotong royong untuk memperbaiki jembatan sebanyak tiga kali dalam tahun ini. 

BACA JUGA:Dialog Tim Pemenangan Romer Bersama APPSI, Bahas Permasalahan Pasar untuk Tingkatkan Perekonomian Pedagang

Namun, kerusakan kembali terjadi akibat alat berat yang melintas untuk proyek jalan di sekitar wilayah tersebut.

Ia mengakui adanya kesulitan dalam melakukan pembangunan pada jembatan, yakni lahan di dekat jembatan yang statusnya milik pihak perusahaan tambang yang dulunya beroperasi di wilayah ini.

BACA JUGA:Gigitan Hewan Penular Rabies di Seluma Meningkat Jadi 285 Kasus

Kategori :