Salah satu efek samping utama dari konsumsi petai adalah bau mulut dan bau urine yang menyengat.
Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa sulfur yang ada di dalam petai yang terurai dan dikeluarkan oleh tubuh melalui urine dan pernapasan.
Bau ini biasanya bisa bertahan cukup lama setelah mengonsumsi petai, dan pada beberapa orang hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Untuk mengurangi dampaknya, maka kamu disarankan untuk mengonsumsi petai dalam jumlah terbatas dan memperbanyak minum air putih.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Dukung Rencana Pendirian Pangkalan Kapal Pol Air di Pasar Seluma
BACA JUGA:6 Manfaat Tak Terduga Petai untuk Kesehatan Tubuh, Ternyata Baik untuk Pencernaan
2. Meningkatkan risiko gangguan ginjal
Petai juga mengandung zat yang dapat menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama pada mereka yang memiliki masalah ginjal.
Hal ini lantaran kandungan asam amino tertentu dalam petai dapat membebani kerja ginjal karena harus menyaring zat tersebut secara intensif.
Oleh sebab itu, jik dikonsumsi berlebihan petai bisa memperberat fungsi ginjal dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Untuk itu, bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit ginjal sebaiknya membatasi konsumsi petai agar tidak berisiko memperburuk kondisi ginjal.
BACA JUGA:Bapenda: Pemkot Bengkulu Dapat 10 Persen dari Retribusi Parkir Pantai Panjang
BACA JUGA:Cara Mengolah Buah Murbei Jadi Berbagai Sajian Lezat, Ada Selai hingga Smoothie, Cek Resepnya!
3. Menyebabkan gangguan pencernaan
--(Sumber : iStockPhoto)
Konsumsi petai dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan gas berlebih.