BACA JUGA:Kontingen Bengkulu Siap Berlaga di 8 Cabor Pra Popnas Solo 2024
BACA JUGA:Total 1.500 Kuota, Realisasi Penerima Kartu Bengkulu Sejahtera Capai 991 Orang
Perubahan warna kulit bisa muncul di mana saja. Jika tidak diobati, bercak panu bisa menyebar ke area kulit lainnya. Panu sering muncul di area tubuh yang lembap atau sering berkeringat, seperti punggung, dada, leher, dan lengan atas.
3. Kulit Kering dan Bersisik Halus
--(Sumber Foto: web/istockphoto)
Panu ditandai dengan kulit bersisik halus karena jamur penyebab panu, Malassezia, mengganggu proses regenerasi sel kulit dan menyebabkan pengelupasan lapisan kulit luar.
BACA JUGA:Dikbud Kaur Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat SD dan SMP
BACA JUGA:Jelang Akhir 2024, Realisasi PAD dari Retribusi Sampah Terancam Tak Capai Target
Kulit yang terkena infeksi panu sering kali merespons dengan memproduksi sel kulit baru secara berlebihan. Hal ini membuat lapisan sel kulit mati menumpuk di area yang terinfeksi, menyebabkan kulit menjadi bersisik dan terasa kasar saat disentuh.
4. Kulit yang Terinfeksi Terasa Gatal
Bercak yang terasa gatal juga bisa menjadi tanda-tanda panu. Jamur Malassezia furfur yang menyerang kulit bisa menyebabkan gatal, apalagi saat berkeringat atau kepanasan.
Meski begitu, terkadang sebagian orang tidak merasakan gatal sama sekali di bagian panu.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Skincare Lokal Mengandung Centella Asiatica, Buat Kulit Glowing Seharian
BACA JUGA:DISUKA Serap Aspirasi dari Gen-Z dan Pelaku Seni Budaya Kota Bengkulu
Infeksi jamur penyebab panu memang tidak terasa sakit. Namun, beberapa orang akan terganggu dengan kehadirannya. Penggunaan krim antijamur bisa digunakan untuk mengatasi penyakit kulit yang satu ini.
Panu perlu ditangani dengan obat antijamur. Dengan menggunakan obat antijamur secara rutin dapat membantu mengurangi pertumbuhan jamur, sehingga kulit dapat kembali pada proses regenerasi yang normal dan bercak bersisik akan menghilang.