Namun, konsumsi probiotik secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam usus, terutama jika tubuh tidak terbiasa.
Ketidakseimbangan ini tentunya bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan berpotensi menurunkan efektivitas probiotik dalam jangka panjang.
Oleh sebab itu, penting untuk mengonsumsi yoghurt dalam jumlah yang sesuai untuk dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus tetap optimal.
BACA JUGA:Rohidin Ajak Generasi Muda Jadikan Perjuangan Pahlawan Bengkulu Sebagai Sumber Inspirasi
BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Bengkulu Ingatkan ASN Jaga Netralitas dalam Pilkada 2024
4. Peningkatan Risiko Resistensi Antibiotik
Beberapa produk yoghurt menggunakan bakteri yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan daya tahannya terhadap antibiotik.
Oleh sebab itu, konsumsi berlebihan jenis yoghurt ini terutama jika dilakukan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik pada tubuh.
Untuk menghindari efek ini, maka sebaiknya pilih produk yoghurt yang menggunakan bakteri alami atau tidak mengandung tambahan bahan pengawet.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Turunkan 400 Personel Amankan Debat Kedua Pilgub
BACA JUGA:1.446 Guru Belum Terima TPG Triwulan III Akibat Terlambat Input Data Dapodik
5. Gangguan Hormon akibat Produk Susu
Efek samping konsumsi yoghurt berlebihan pada tubuh yang berikutnya adalah dapat menyebabkan gangguan hormon akibat produk susu di dalam yoghurt.
Hal ini lantaran produk susu, termasuk yoghurt, mengandung hormon alami yang bisa mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kondisi ini sangat berpengaruh terutama bagi mereka yang sensitif terhadap hormon, konsumsi berlebih pada mereka dengan kondisi ini dapat memicu ketidakseimbangan hormon, seperti peningkatan produksi minyak pada kulit atau gangguan menstruasi pada wanita.
Oleh sebab itu, penting untuk membatasi konsumsi yoghurt agar tidak mempengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh.