"Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan," jelas Ainul.
Ia menambahkan dalam akses keuangan, nasabah tak hanya mendapatkan pembiayaan sebagai modal usaha, namun juga dilengkapi benefit lain berupa asuransi. Dengan demikian, ada uang santunan yang cair jika nasabah atau suami nasabah meninggal dunia dan dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan jangka pendek keluarga.
BACA JUGA:Rohidin Mersyah Ungkap Konektivitas Antar Daerah Kunci Kemajuan Bengkulu
Dari sisi akses pengetahuan, BTPN Syariah memberikan berbagai pelatihan kepada nasabah inklusi, mulai dari cara mengelola keuangan dengan baik, membangun dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan, hingga menjaga kesehatan pribadi dan keluarga.
“Sekali lagi BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga berdaya, lingkungan nseitar berdaya, masyarakat luas bahka Indonesia akan berdaya. Mari kita bersama ciptakan kesempata tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” jelas Ainul.
(Ilham)