BENGKULU, BETVNEWS - Tingginya angka golput dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kepahiang tahun 2024 ini yang mencapai angka 29.992 mata pilih yang tidak menggunakan hak suaranya.
Angka golput yang berhasil mengalahkan perolehan suara Pasangan Calon (Paslon) yang ikut serta dalam pesta demokrasi di kabupaten Kepahiang tersebut.
Patut dijadikan sorotan, pasalnya Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kepahiang yang telah dikucurkan anggaran yang cukup besar yaitu Rp23,6 Miliar.
Tahapan sosialisasi yang menjadi kewajiban pihak KPU dan menelan anggaran yang cukup fantastis, diduga hanya dilakukan sebatas formalitas.
BACA JUGA:Wakapolres Kaur Tinjau Pelaksanaan Pleno Tingkat PPK di Kecamatan Kaur Selatan
Sementara saat ditanya tingginya angka golput di kabupaten Kepahiang, Indra Komisoner KPU menyalahkan paslon yang dinilai kurang melakukan sosialisasi ke masyarakat Kabupaten Kepahiang.
"Sosialisasi sudah kita lakukan, namun angka golput dalam Pilkada Kepahiang ini masih tinggi. Mungkin penyebabnya para paslon kurang melakukan sosialisasi ke masyarakat," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Maskon Efendi selaku Ketua PPK Kepahiang yang merupakan kecamatan dengan padat penduduk.
Namun rata-rata hampir disetiap TPS angka golput juga tinggi.
BACA JUGA:BMKG: Potensi Hujan dan Gelombang Sedang di Perairan Bengkulu dalam 3 Hari ke Depan
BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Mulai Rekapitulasi Tingkat Kecamatan untuk Pilkada 2024
Maskon beralasan pada hari pencoblosan banyak warga yang ke kebun dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kepahiang.
"Kurangnya minat masyarakat menyalurkan hak suara, lantaran kurangnya sosialisasi dari ke 3 paslon ke masyarakat," tegasnya.