Musim Hujan Bikin Petani Karet di Seluma Ngeluh: Produksi Getah Menurun, Pendapatan Berkurang

Sabtu 07-12-2024,13:52 WIB
Reporter : Julyan Pabella
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat sebagian besar petani karet di Kabupaten Seluma tidak lagi menyadap tanaman karetnya, karena terkendala curah hujan tinggi yang melanda daerah itu dalam beberapa minggu terakhir.

Ujang, salah satu petani karet di Kabupaten Seluma mengatakan, tanaman karet sama sekali tidak dapat disadap sehingga petani memilih berhenti menyadap sementara waktu.

BACA JUGA:Polres Seluma Komitmen Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Subianto

"Setiap hari hujan, gimana mau menyadap karet," kata Ujang, petani karet di Desa Talang Sebaris, Kecamatan Air Periukan, Sabtu 7 Desember 2024.

Menurut Ujang, jika menyadap saat hujan akan percuma saja, karena getah karet yang baru disadap akan hancur tertimpa air hujan.

BACA JUGA:Realisasi Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Kota Bengkulu Baru Capai 15 Persen hingga November

"Percuma nyadap karena curah hujan akan menghabiskan getah karet yang ada di dalam mangkuk sadapan," sambungnya. 

Hal senada juga diucapkan Jumardi, salah satu petani karet di Desa Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja. Ia mengatakan, sudah hampir 2 minggu lebih dirinya menganggur karena tak bisa menyadap akibat hujan setiap harinya. 

BACA JUGA:Gelar Reses di Kelurahan Sidomulyo, Zen Basri Komitmen Serap Seluruh Aspirasi Masyarakat

"Mulai dari akhir bulan November hingga saat ini hujan tiap hari turun. Kadang di pagi hari ataupun sore hari, bahkan seharian full, kami sebagai petani karet tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya dalam seminggu bisa 6 kali menyadap, namun untuk di minggu ini saya tidak menyadap sama sekali. Karena percuma saja nyadap, pagi-pagi hujan sudah turun kemudian sorenya hujan lagi. Jadi percuma saja nyadap, getah yang dikumpulkan akan terbuang sia-sia tertimpa hujan," keluh petani karet.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem di Bengkulu Sebabkan 23 Titik Tiang PLN Ditimpa Pohon, Kerugian Capai Ratusan Juta

Akibat hujan yang mengguyur setiap harinya, berdampak pada penurunan hasil getah karet dan pendapatan petani. Apalagi banyak petani yang penghasilannya bertumpu pada pohon karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Gaada uang yang masuk kalau nggak nyadap. Mau kerja lain juga susah, apalagi seperti saya nggak ada kerja sampingan, jadi ya nganggur aja begini setiap hari," ujar Jumardi.

BACA JUGA:Mobil Fuso Tabrak Rumah di Kelurahan Muara Dua, Ibu Hamil 5 Bulan Meninggal Dunia

Ditambahkannya, harga getah karet saat ini berada di angka Rp11.000. Namun katanya, pasokan dari petani relatif sedikit selama musim hujan sehingga bukan petani saja yang merugi, toke atau tengkulak juga merugi karena pasokan karet dari petani menurun selama musim hujan.

Kategori :