5. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol dapat memicu panas dalam karena keduanya memiliki efek negatif pada keseimbangan cairan tubuh, sistem pencernaan, serta kesehatan jaringan mukosa.
Alkohol bersifat diuretik, yang meningkatkan produksi urin dan menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Ini dapat mengakibatkan dehidrasi, yang memperparah gejala panas dalam.
Cara terbaik mengatasinya dengan kurangi atau hentikan merokok dan konsumsi alkohol. Minum banyak air untuk mengimbangi efek dehidrasi.
Konsumsi makanan yang kaya vitamin C dan antioksidan untuk membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
BACA JUGA:Cara Perawatan Wajah dengan Daun Kucai, Ini 5 Manfaatnya untuk Kecantikan
BACA JUGA:Jangan Terlalu Sering, Ini 5 Efek Samping Konsumsi Omega-3 Berlebihan bagi Tubuh
6. Begadang atau Kurang Tidur
Begadang atau kurang tidur dapat memicu panas dalam karena kurangnya istirahat memengaruhi keseimbangan sistem tubuh.
Kurang tidur melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti tenggorokan kering, sariawan, dan rasa panas di tubuh, yang sering dikaitkan dengan panas dalam.
BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Bengkulu Beberapa Bulan ke Depan
BACA JUGA:Oknum Guru Terdakwa Kasus Asusila di Bengkulu Divonis 6 Tahun Penjara, Lebih Rendah dari Tuntutan
Cara terbaik mengatasinya Cukup tidur (6-8 jam per malam). Perbanyak minum air putih, terutama sebelum tidur. Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah-buahan segar. Hindari kafein dan makanan pedas saat begadang.
Kurang tidur mengganggu sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap peradangan yang dapat menyebabkan panas dalam.
BACA JUGA:Ops Pekat Nala II, Polres Seluma Sita Puluhan Liter Miras dan Sebuah Sajam