Ini Kata Manager PLN ULP Tais Terkait Penebangan Pohon Sawit Tanpa Izin

Rabu 18-12-2024,20:29 WIB
Reporter : Julyan Pabella
Editor : Wizon Paidi

BENGKULU, BETVNEWS - Aktivitas penanaman dan perawatan tanaman yang dilakukan oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tais di Kabupaten Seluma pada Senin 16 Desember 2024 lalu memicu protes keras dari seorang pemilik kebun sawit. 

Deni Putra, warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Seluma Barat, mengungkapkan kekecewaannya setelah pohon sawit miliknya ditebang oleh petugas lapangan PLN tanpa izin terlebih dahulu.

Pada Rabu 18 Desember 2024, Deni mendatangi kantor ULP PLN Tais untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Disway Awards 2024: Apresiasi Diberikan kepada Kementerian, Perusahaan hingga Sosok Inspiratif

Dalam pertemuan yang berlangsung, pihak PLN mengakui adanya kelalaian dalam proses komunikasi terkait izin penebangan pohon. 

Manager ULP PLN Tais, Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya gagal memastikan informasi mengenai kegiatan tersebut sampai kepada pemilik kebun, termasuk Deni. 

BACA JUGA:Realisasi Investasi di Kota Bengkulu Capai Rp579,36 Miliar

Wahyudi mengungkapkan bahwa miskomunikasi antara pihak lapangan, pemerintah desa, dan pemilik kebun menjadi penyebab utama masalah ini.

"Kami menyadari adanya miskomunikasi yang terjadi. Seharusnya informasi mengenai penebangan pohon ini disampaikan dengan lebih jelas dan tepat waktu kepada pemilik kebun," ujar Wahyudi, manager ULP PLN Tais.

BACA JUGA:Bengkulu Raih Penghargaan Nasional di Sektor Kehutanan

Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab, Wahyudi berjanji untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat dalam kegiatan tanam tumbuh mendatang. 

Ia menekankan pentingnya memastikan informasi mengenai kegiatan tersebut sampai langsung ke masyarakat, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

BACA JUGA:Damkar Kota Bengkulu Siagakan 180 Personel Antisipasi Kebakaran dan Bencana Saat Nataru

“Kami akan memastikan bahwa informasi mengenai kegiatan tanam tumbuh ini sampai ke masyarakat dengan cara yang lebih baik, agar tidak ada lagi kesalahpahaman seperti yang terjadi kali ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Deni Putra menerima permintaan maaf dari pihak PLN. Namun menegaskan bahwa etika dalam menjalankan tugas sangat penting, terutama dalam hal penebangan pohon sawit yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi warga Seluma.

Kategori :