BENGKULU, BETVNEWS — Hingga 10 Januari 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu mencatat belum ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Henny Kusuma Dewi.
“Alhamdulillah, hingga hari ini belum ada laporan gejala atau indikasi PMK di Kota Bengkulu,” ujar Henny.
Henny menambahkan, pihak DKPP telah melakukan langkah antisipasi dengan berkoordinasi bersama Balai Veteriner Lampung.
BACA JUGA:7 Gejala Stres pada Tubuh, Sakit Kepala hingga Gangguan Pencernaan, Pernah Alami?
BACA JUGA:DP3AP2KB Kota Bengkulu Tuntas Distribusikan Alat Kontrasepsi Sepanjang 2024, Berikut Rinciannya
Jika sewaktu-waktu ada laporan, DKPP akan segera mengambil sampel untuk diuji di laboratorium.
“Jika ada laporan, kami langsung mengambil sampel dan mengirimkannya ke Balai Veteriner Lampung untuk memastikan apakah itu benar PMK atau tidak. Namun, Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kasus yang dilaporkan,” jelasnya.
Menurut Henny, meski kasus PMK pernah terjadi pada 2022, koordinasi yang baik antara peternak dan DKPP membuat penyakit tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Sejak saat itu, Kota Bengkulu berhasil mempertahankan status nol kasus PMK.
BACA JUGA:Harga Cabai Merah di Pasar Panorama Terpantau Kembali Turun, Ayam Potong Stabil
BACA JUGA:Ibu Hamil Dapat Terhindar dari Kolesterol Tinggi, Cek Manfaat Buah Sirsak di Sini
“PMK sempat terjadi, tetapi berkat penanganan yang tepat dan kerja sama dengan para peternak, tidak ada laporan kasus baru sejauh ini,” tambahnya.
Untuk mencegah kembalinya penyakit yang merugikan secara materi bagi peternak ini, DKPP terus melakukan berbagai upaya, termasuk vaksinasi rutin terhadap hewan ternak.
“Vaksinasi dilakukan setiap enam bulan untuk booster pertama, lalu dilanjutkan setiap satu tahun untuk vaksin berikutnya,” terang Henny.