20 Tahun Tanpa Penanganan, Sampah di Jalan Kualo Semakin Menumpuk, Resah dengan Bau Menyengat

Sabtu 04-10-2025,16:26 WIB
Reporter : Veronika Parhusip
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS - Tumpukan sampah di Jalan Kualo, RT 2, Kelurahan Beringin Raya, hingga hari ini masih menjadi keluhan masyarakat.

Kondisi ini telah berlangsung selama sekitar 20 tahun tanpa penanganan yang tuntas dari pemerintah.

BACA JUGA:6 Tahun Tekuni Budidaya Jamur Tiram di Bengkulu, Harap Ada Dukungan Fasilitas dari Pemerintah

BACA JUGA:Tak Hanya Cacingan, Bocah 6 Tahun di Rejang Lebong Alami Disabilitas hingga Stunting, Ini Kata Dinkes

Bahkan semakin hari semakin menumpuk hingga menimbulkan bau menyengat yang cukup membuat warga bahkan pengguna jalan resah.

Meskipun beberapa upaya sudah dilakukan, masalah sampah di jalan Kualo ini terus berulang dari tahun ke tahun.

Sebelumnya di tahun 2017, penanganan sampah di jalan Kualo sempat dilakukan seperti pembersihan lokasi, penyediaan tong sampah, hingga penerapan larangan membuah sampah.

BACA JUGA:Vidio Hadirkan Vidio Shopping Bersama Shopee, Satukan Pengalaman Menonton dan Belanja Lebih Menyenangkan

BACA JUGA:Unib Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT, Prestasi Besar di Era Kepemimpinan Retno Agustina

Mahasiswa pun sempat terlibat dalam kegiatan. Setelah kegiatan berhenti sekitar 2 tahun lalu, tumpukan sampah kembali muncul dan semakin banyak.

Tidak hanya itu, upaya penjagaan agar tidak membuang sampah di lokasi pernah dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun belum memberikan solusi jangka panjang.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Dorong Infrastruktur, Ekonomi, dan Layanan Dasar Merata hingga Desa

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Tegaskan Komitmen, Aspirasi Rakyat Dibawa ke Tingkat Nasional

Yarni (54), salah satu warga, mengungkap bahwa sampah yang menumpuk diduga berasal dari masyarakat sekitar, terutama mereka yang tidak membayar jasa pengangkutan sampah dan iuran sampah. Mereka biasanya membuang sampah secara sembunyi-sembunyi pada dini hari untuk menghindari teguran.

“Masalah utama ini berasal dari masyarakat sendiri, khususnya mereka yang tidak membayar iuran sampah. Mereka sering membuang sampah diam-diam sebelum subuh. Bau busuk dari tumpukan sampah ini sangat mengganggu, dan sampahnya pun berserakan,” ujar Yarni (54), warga sekitar.

Kategori :