BENGKULU, BETVNEWS - Tumpukan sampah di Jalan Kualo, RT 2, Kelurahan Beringin Raya, hingga hari ini masih menjadi keluhan masyarakat.
Kondisi ini telah berlangsung selama sekitar 20 tahun tanpa penanganan yang tuntas dari pemerintah.
BACA JUGA:6 Tahun Tekuni Budidaya Jamur Tiram di Bengkulu, Harap Ada Dukungan Fasilitas dari Pemerintah
Bahkan semakin hari semakin menumpuk hingga menimbulkan bau menyengat yang cukup membuat warga bahkan pengguna jalan resah.
Meskipun beberapa upaya sudah dilakukan, masalah sampah di jalan Kualo ini terus berulang dari tahun ke tahun.
Sebelumnya di tahun 2017, penanganan sampah di jalan Kualo sempat dilakukan seperti pembersihan lokasi, penyediaan tong sampah, hingga penerapan larangan membuah sampah.
BACA JUGA:Unib Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT, Prestasi Besar di Era Kepemimpinan Retno Agustina
Mahasiswa pun sempat terlibat dalam kegiatan. Setelah kegiatan berhenti sekitar 2 tahun lalu, tumpukan sampah kembali muncul dan semakin banyak.
Tidak hanya itu, upaya penjagaan agar tidak membuang sampah di lokasi pernah dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), namun belum memberikan solusi jangka panjang.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Dorong Infrastruktur, Ekonomi, dan Layanan Dasar Merata hingga Desa
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Tegaskan Komitmen, Aspirasi Rakyat Dibawa ke Tingkat Nasional
Yarni (54), salah satu warga, mengungkap bahwa sampah yang menumpuk diduga berasal dari masyarakat sekitar, terutama mereka yang tidak membayar jasa pengangkutan sampah dan iuran sampah. Mereka biasanya membuang sampah secara sembunyi-sembunyi pada dini hari untuk menghindari teguran.
“Masalah utama ini berasal dari masyarakat sendiri, khususnya mereka yang tidak membayar iuran sampah. Mereka sering membuang sampah diam-diam sebelum subuh. Bau busuk dari tumpukan sampah ini sangat mengganggu, dan sampahnya pun berserakan,” ujar Yarni (54), warga sekitar.