Kenaikan Sejumlah Harga Bahan Pokok di Bengkulu Selatan Disambut Keluhan Pedagang dan Pembeli
Sejumlah komoditas Bahan Pokok (Bapok) di Pasar Ampera, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir.--(Sumber Foto: CW/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sejumlah komoditas Bahan Pokok (Bapok) di Pasar Ampera, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini mendapat respons kurang baik dari para pedagang maupun pembeli, Minggu (6/7).
Salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan bawang merah dan bawang putih. bawang merah yang sebelumnya mengalami penurunan dari Rp40.000 ribu naik menjadi Rp50.000 ribu per kilogram, sementara bawang putih dari Rp40.000 menjadi Rp45.000 per kilogram.
Menurut Yudi Saputra (28), seorang pedagang bapok di Pasar Ampera, kenaikan harga tidak terlalu tinggi, hal ini tetap memengaruhi minat belanja masyarakat.
BACA JUGA:4 Pilihan Olahraga untuk Membakar Lemak Perut dengan Cepat, Apa Saja? Cek Disini!
“Harga naik dibandingkan minggu lalu, tapi tidak terlalu tinggi hanya Rp5.000 saja, tetap saja ini membuat pembeli mikir juga untuk belanja banyak,” ujar Yudi.
Kondisi pasar sendiri terlihat tidak terlalu ramai, meskipun dalam suasana libur. Aktivitas pembeli cenderung meningkat pada pagi hari dan sore hari, namun belum saat ini belum menunjukkan tanda-tanda yang signifikan.
Yudi Saputra (28) pedagang bapok di Bengkulu Selatan mengatakan, harga bapok mengalami kenaikan, dalam kondisi saat ini kenaikan tidak begitu signifikan. Kenaikan hanya berkisar Rp 5 ribu per bapok.
Ati (28), salah satu pedagang di Pasar Ampera, menduga kenaikan harga dipengaruhi oleh kondisi pasokan dari luar kota.
BACA JUGA:Remaja di Bengkulu Diringkus Polisi Saat Transaksi Ganja, Bandar Masih Buron
BACA JUGA:Berat Badanmu Meningkat? Yuk Turunkan dengan Berolahraga Ringan, Cek Disini!
“Harga lagi naik dibandingkan minggu lalu, mungkin karena pasokan dari luar kota sedang sedikit,” jelasnya.
Meskipun harga mengalami kenaikan, Ati mengatakan bahwa daya beli masyarakat belum sepenuhnya stabil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

