Bupati Seluma Bantah Koordinir Pengadaan Seragam Melalui Oknum
Bupati Seluma Bantah Koordinir Pengadaan Seragam Melalui Oknum--(Sumber Foto: Jul/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Bupati Seluma, Teddy Rahman, dengan tegas membantah tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam pengadaan baju seragam siswa di sekolah-sekolah Kabupaten Seluma.
Ia menyatakan tidak pernah memerintahkan siapapun, termasuk konten kreator berinisial WD, untuk mengakomodir pengadaan seragam.
Bupati juga menolak tudingan bahwa dirinya memaksa pihak sekolah untuk melakukan pemesanan kepada oknum tertentu.
"Tidak benar itu. Itu hanya isu. Saya tidak pernah memerintahkan apalagi memaksa agar sekolah membeli seragam sekolah kepada konten kreator tersebut. Jadi kalau konten kreator mengatakan atas perintah saya, itu tidak benar," ujar Bupati Seluma.
BACA JUGA:53 Pejabat Eselon III dan IV Pemkab Seluma Dimutasi, Berikut Daftar Namanya
BACA JUGA:Bagus untuk Kecerdasan Anak, Ini Manfaat Baik Ikan Dori untuk Si Kecil, Moms Harus Tau!
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa sekolah bebas menentukan sendiri pilihan pengadaan seragam siswa.
"Seluruh sekolah bebas aja silahkan mau membeli dimana. Jadi sekali lagi saya tegaskan, terkait isu itu tidak benar," katanya.
Polemik ini mencuat setelah Anggota DPRD Seluma dari Fraksi PPP, H. Suhardi Edi Prasetyo, menerima keluhan dari sejumlah wali murid terkait dugaan keterlibatan oknum yang disebut-sebut bagian dari tim sukses bupati.
"Ada laporan dari masyarakat. Seperti yang diketahui sesuai aturannya sekolah dilarang mengelola seragam. Cuma belakangan ada yang meminta untuk mengkoordinir seragam sekolah. Untuk di Dapil 4 sudah menyeluruh SMP yang didatangi. Kemungkinan juga sudah ada yang setuju. Tapi yang disayangkan karena ada kata kata harus dan mengatasnamakan Bupati Seluma," ujar Suhardi.
BACA JUGA:Tinggi Protein, Ini Manfaat yang Ditawarkan Ikan Dori untuk Kesehatan, Bagus untuk Kulit
BACA JUGA:Aksi Indonesia Cemas di Bengkulu, Mahasiswa Kritik Kebijakan Tak Berpihak ke Rakyat
Sementara itu, Ketua MKKS Kabupaten Seluma, Heri Supardi, membenarkan bahwa yang bersangkutan sempat menemuinya dan menawarkan diri sebagai penyedia seragam.
Namun ia tidak mengetahui adanya pencatutan nama bupati maupun pemaksaan terhadap sekolah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

