Sampah Berserakan di Bengkulu Selatan, DLHK Minta Tambahan Kontainer ke Gubernur

BENGKULU, BETVNEWS – Persoalan sampah di Kabupaten BENGKULU Selatan (BS) hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah daerah.

Minimnya fasilitas penunjang, khususnya kontainer sampah, membuat tumpukan sampah kerap terlihat berserakan di sejumlah titik.

Kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan keluhan dari masyarakat karena mengganggu kebersihan dan kenyamanan di kawasan pusat keramaian.

Beberapa lokasi yang sering ditemukan sampah menumpuk antara lain di Jalan Lintas Tebing Lubuk Manau, Kelurahan Kayu Kunyit Kecamatan Manna, Jalan Duayu Kelurahan Pasar Bawah Kecamatan Pasar Manna, hingga sejumlah titik umum lainnya yang ramai dilalui warga.

BACA JUGA:4 Lahan HGU Perusahaan Perkebunan di Bengkulu Dilepaskan, Minimalisir Konflik Pertanahan

BACA JUGA:Hari Lahir Kejaksaan ke-80, Kejari Gelar Turnamen Futsal Adhyaksa Seluma Cup II

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bengkulu Selatan, Haroni, mengakui bahwa keterbatasan kontainer menjadi salah satu penyebab utama masih banyaknya sampah yang berserakan.

Saat ini, Kabupaten Bengkulu Selatan hanya memiliki lima unit kontainer sampah yang tersebar di Pasar Kutau, Pasar Ampera, hingga Rumah Sakit.

“Ya, kita sangat butuh tambahan kontainer sampah dan sekarang kita usulkan ke Pemprov Bengkulu, minimal lima unit,” ungkap Haroni.

Lebih lanjut, Haroni mengatakan bahwa usulan ini sejalan dengan program Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang pada tahun 2025 melakukan pengadaan kontainer sampah dalam jumlah cukup banyak.

BACA JUGA:Sekolah di Bengkulu Selatan Dilarang Jual Buku Pelajaran, Dikbud Siapkan Anggaran Rp4 Miliar

BACA JUGA:Isu Jual Beli Jabatan di Seluma Mencuat Pasca Mutasi 53 Pejabat, Tarif Disebut Capai Rp50 Juta

Pemkab Bengkulu Selatan pun memanfaatkan kesempatan itu dengan mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov agar bisa menambah fasilitas penunjang kebersihan.

Menurutnya, beberapa kontainer lama yang dimiliki Bengkulu Selatan juga sudah banyak yang rusak termakan usia.

Sumber: