Kelola Sampah Organik Jadi Pakan Ternak dan Media Tanam, Solusi Ramah Lingkungan dari Bengkulu
Kelola Sampah Organik Jadi Pakan Ternak dan Media Tanam, Solusi Ramah Lingkungan dari Bengkulu--(Sumber Foto: Veronika/BETV)
"Beberapa sayur mungkin masih mengandung pestisida. Residu kimia ini bisa dikurangi dengan fermentasi, dicuci bersih, atau disemprot menggunakan ekoenzim agar lebih aman,” katanya.
BACA JUGA:Ditutup Total! Hindari Jalan Ini Bagi Pengendara di Bengkulu
BACA JUGA:Kejati Bengkulu Amankan Rp103 M dari Kasus Korupsi Tambang
Dalam praktiknya, ada dua metode utama pengolahan sampah organik yakni silase dan fermentasi. Silase adalah metode pengolahan yang dilakukan dengan menumpuk bahan organik padat tanpa udara, sehingga tahan lebih lama. Sedangkan fermentasi menggunakan bakteri komposter seperti EM4 yang dicampur air dan gula merah untuk meningkatkan nutrisi dan protein dalam pakan ternak.
Tidak hanya untuk pakan ternak, limbah organik juga bisa diolah menjadi pupuk alami dan ekoenzim sebagai solusi ramah lingkungan.
BACA JUGA:HIMAS1STIK Unib Gelar Kelas Fotografi, Kenalkan Teknik Low Key Strobist
BACA JUGA:APBD Perubahan 2025 Rampung Dibahas, Fokus Infrastruktur dan Layanan Publik
“Dengan pengelolaan yang tepat, sampah organik bukan lagi masalah, melainkan peluang bagi ekonomi dan lingkungan,” tutup Elvi.
Adapun kegiatan pengolahan sampah organik oleh Yayasan Sehati Bengkulu ini dilakukan di Jalan M. Hasan 2 RT V, RW 02, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

