TPID Bengkulu Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Terkendali
Kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu Tahun 2025, di Aula Merah Putih Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bengkulu, Kamis (9/10).--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
Herwan Antoni turut menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah dalam menghadapi tantangan ke depan, terutama potensi gangguan pasokan akibat perubahan iklim yang dapat memengaruhi produksi pertanian.
“Kunci utama menghadapi tantangan inflasi ke depan adalah memperkuat kolaborasi dan sinergi. TPID Bengkulu harus aktif berjejaring dengan daerah lain, belajar dari keberhasilan provinsi atau kabupaten lain dalam program pengendalian inflasi maupun penerapan digitalisasi layanan publik,” ujarnya.
BACA JUGA:Peternak Lokal di Bengkulu Sukses Kembangkan Lebah Trigona, Penghasil Madu dengan Daya Jual Tinggi
Mengakhiri sambutannya, Herwan Antoni menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia atas kolaborasi dan dukungan yang konsisten dalam upaya pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu, mulai dari penyediaan data dan kajian hingga fasilitasi kegiatan di lapangan.
Sementara itu, Plt. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Fajar Setiawan, dalam kesempatan yang sama berharap para pelaku usaha, khususnya di sektor beras, dapat lebih bersemangat dalam menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat.
"Pelaku usaha khusus sektor beras agar lebih semangat menyalurkan beras SPHP," ujarnya.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Ingatkan Belanja Pegawai Membengkak Capai 41 Persen
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan menghindari praktik melanggar hukum seperti penimbunan atau manipulasi harga yang dapat merugikan masyarakat.
"Perlu ditekankan praktik melanggar hukum seperti penimbunan atau manipulasi harga yang dapat merugikan masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

