Seniman Pinggiran yang Terlupakan
Hilal, saat dikunjungi di kediamannya Senin 19 Desember 2022, ia merupakan seniman pinggiran yang berasal dari Kabupaten Kepahiang, namun keberadaannya masih belum mendapat perhatian dari pemerintah. --(Sumber Foto: Hendri/BETV)
KEPAHIANG, BETVNEWS- Meraih berbagai prestasi dan mengharumkan nama baik daerah ke kancah nasional bahkan ke internasional, Muhammad Hilal salah seorang seniman asal Kabupaten KEPAHIANG, kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Seniman yang kerap disapa dengan sebutan Hilal, warga Desa Simpang Kota Beringin Kecamatan Merigi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Rejang Lebong. Maka dari itu, ia pun dikatakan sebagai seorang seniman pinggiran.
BACA JUGA:Kasus Dugaan ART Dihamili Anak Majikan, Kuasa Hukum Minta Tes DNA
Kepada tim Betvnews saat berkunjung ke kediamannya, ia menuturkan, karya yang ia buat sampai saat ini masih diakui bahkan terus gunakan dan dipromosikan oleh berbagai pihak dan dikenal di tengah masyarakat.
Namun hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang ia peroleh, pasalnya sampai saat ini seniman pinggiran tersebut kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah, baik daerah Kabupaten Kepahiang maupun pemerintah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Tips Menghindari Mabuk Kendaraan Saat Perjalanan Liburan
Seperti halnya karya replika kopi yang ia lombakan dan promosikan dapat menembus ke kancah nasional, hingga saat ini belum ada penghargaan dan kepedulian dari pemerintah.
"Berbagi karya yang saya buat banyak dikenal di luar sana dan mendapat prestasi yang gemilang, serta mengharumkan nama Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Kepahiang. Seperti replika kopi yang menjadi ikon Kabupaten Kepahiang, replika rumah adat dan replika rumah sejarah kediaman presiden pertama Ir. Soekarno," jelasnya sambil menunjukan berbagai hasil karya seni yang ia buat, Senin 19 Desember 2022.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Ditlantas Polda Bengkulu Larang Mobil Bak Terbuka Bawa Penumpang
Ia juga menuturkan, karya-karya yang ia buat hingga saat ini belum juga mendapatkan hak cipta. Tidak sedikit hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang mengklaim karya-karyanya.
"Seperti desain batik Kopri yang dikenakan ASN Kepahiang, yang merupakan motif khas kabupaten Kepahiang. Merupakan karya saya, tapi tidak ada royalti yang saya terima. Bahkan Kabupaten lain yang memperlombakan karya saya, seperti seni replika rumah sebagian diklaim itu karya mereka." ujarnya
Tidak hanya itu, dirinya merupakan mantan narapidana kasus narkotika dan sempat mendekam di rumah tahanan Malabro. Selama di rumah tahanan, dirinya pernah membina dan mengajarkan berbagai seni kepada penghuni lapas.
BACA JUGA:Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Maka dari itu, dirinya juga sempat mendapat dukungan dari Kemenkumham, dimana karya seni yang ia buat bersama warga binaannya mendapat penghargaan secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: