Mengenal Hilal, Penentu Awal Puasa Ramadhan yang Diamati Sore Ini

Mengenal Hilal, Penentu Awal Puasa Ramadhan yang Diamati Sore Ini

Gambar hanya ilustrasi.--(Sumber Foto: Disway.id/BETV)

Tinggi hilal dikatakan positif jika Hilal berada di atas horizon ketika Matahari terbenam. 

Sementara tinggi hilal dinyatakan negatif jika psosisi hilal ada di bawah horizon ketika Matahari terbenam.

Terdapat perbedaan dan perubahan dalam penentuan kriteria ketinggian hilal.

BACA JUGA:Pemerintah Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadhan pada 23 Maret

Kriteria lama merujuk kepada tinggi hilal paling sedikit 2 derajat serta jarak sudut Bulan-Matahari atau elongasi, sedikitnya 3 derajat dan umur bulan paling sedikit 8 jam.

Kemudian, kriteria baru ketinggian hilal didasarkan pada kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni tinggi hilal sedikitnya 3 derajat serta elongasi paling sedikit 6,4 derajat.

BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Rasa Malas dan Menunda Pekerjaan, Salah Satunya Tentukan Target

Kriteria MABIMS baru digunakan di Indonesia ketika penentuan awal Ramadan dan Lebaran 1444 H, yakni pada 2022.

Selain itu, juga terdapat perbedaan dalam hal luas wilayah yang menyatakan hilal itu berlaku. 

Terdapat dua pandangan besar dari pendapat ahli fikih (fukaha), yakni rukyat global (mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali), serta rukyat lokal, sekitar radius 120 km (Syafi'i).

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: