Dinno Budi Laksono Hadiri Diskusi Bersama Kemenko Perekonomian, Bahas Peremajaan Sawit Rakyat

BETVNEWS - Dinno Budi Laksono, S.E., M.B.A, mendapat undangan khusus dari Warta Ekonomi, untuk hadir dalam diskusi Palm Oil Financing Forum: How Banks & Financial Institutions Support The Replanting Program, terkait Implementasi program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) masih menghadapi kendala.

Salah satunya berkaitan dengan dukungan dana hibah yang diberikan kepada petani sawit melalui BPDPKS belum mencukupi.

Diskusi dipusatkan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Selasa 30 Mei 2023 kemarin.

Dinno tidak hadir seorang diri melainkan bersama Syuta Indra, S.E., Pengusaha Muda pemilik Syzea Graha dan Zikri, S.T. Ketua Paguyuban Sentra Kuliner Taman Harapan Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Zikri, S.T sendiri telah mendapat kepercayaan dari Walikota Bekasi untuk mengelola UMKM yang bertujuan untuk membina dan meningkatkan perekonomian daerah.

Menurut Zikri, UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena dapat menyerap tenaga kerja dan  memberikan sumbangan yang signifikan khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto. 

BACA JUGA:Dinno Budi Laksono, Putra Asli Mukomuko Menuju Senayan, Bawa Karya untuk Berjuang

Dinno, Syuta dan Zikri mengikuti diskusi bersama Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional dari Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Rizal Affandi, Eddy Abdurachman selaku Direktur Utama BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), Aziz Hidayat selaku Kepala Bidang Perkebunan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Natalia Veronica selaku Division Head Of Value Chain Assets & Product Development Division BRI, dan Ir. Gulat Manurung, MP.,C.APO selaku Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia).

Dinno Budi Laksono, Muhammad Ihsan selaku Chief Executive Officer Warta Ekonomi dan Syuta Indra.--(Sumber Foto: Ist)

Disampaikan oleh Chief Executive Officer Warta Ekonomi, Muhammad Ihsan bahwa tahun 2022 merupakan fenomena yang mempengaruhi kinerja sawit nasional.

Hal tersebut karena kondisi cuaca, lonjakan kasus Covid-19 dan dimulainya perang Ukraina-Russia di bulan Februari, harga minyak nabati termasuk minyak sawit dan harga minyak bumi yang sangat tinggi, kebijakan pelarangan ekspor produk mentah oleh pemerintah oleh pemerintah pada 28 April-23 Mei, harga pupuk yang tinggi, dan sangat rendahnya pencapaian program peremajaan sawit rakyat (PSR).

BACA JUGA:Dinno B Laksono dan Syuta Indra, Hadiri Policy Dialogue Pengembangan Digital di ASEAN-Global South

Program Peremajaan Sawit Rakyat merupakan program dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia yang bertujuan untuk Mendorong Penyerapan Tenaga kerja dan Menciptakan Multiplier Effect.

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) adalah Program Strategis Nasional yang dapat membuat produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit meningkat, menjaga luasan lahan agar perkebunan kelapa sawit kedepannya dapat dimanfaatkan secara optimal, sekaligus untuk menyelesaikan masalah legalitas lahan yang terjadi.

Sumber: