Penemuan Air Tertua di Dunia Ini Dapat Penghargaan Sains Tertinggi, Ternyata Punya Kandungan di Dalamnya!

Penemuan Air Tertua di Dunia Ini Dapat Penghargaan Sains Tertinggi, Ternyata Punya Kandungan di Dalamnya!

Gambar hanya ilustrasi.--(Sumber Foto: Doc/BETV)

Menurut Barbara, rasa air bisa bercampur asin dan pahit tersebut kerena dipengaruhi oleh usia air yang dikatakan berkisar 2 miliaran tahun.

BACA JUGA:Masya Allah! Malaikat Ini Paling Ramah dan Selalu Tersenyum, namun Tidak Pernah Merasakan Nikmat Surga!

Dalam waktu yang cukup lama itu, air tetap mengalir pada kecepatan liter per menit, selain itu volume airnya cukup tak terduga.

"Ketika orang berpikir tentang air ini, mereka menganggap itu pasti sejumlah kecil air yang terperangkap di dalam batu," ungkap Lollar.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi yang Hanya Ditemukan di Indonesia, Nomor 2 dan 3 Unik Tapi Mengerikan, Apa Saja?

Ditemukan adanya kandungan pada air tersebut. Lantas melalui senyawa kimia itu, ahli mengungkapkan bahwa pernah ada kehidupan di air tersebut.

"Dengan melihat sulfat di dalam air, kami dapat melihat sidik jari yang menunjukkan adanya kehidupan," tukas Lollar.

BACA JUGA:Ciptaan Allah Ini Sungguh Mengerikan, hingga Malaikat Mikail Tidak Pernah Tersenyum Lagi Karenanya!

Kemudian pada 2019, profesor geologi dan ilmu bumi Dr. Barbara Sherwood Lollar dari University of Toronto diberi penghargaan sains tertinggi Gerhard Herzberg Canada Gold Medal for Science and Engineering sejumlah 1 juta dolar AS.

Berkat penemuannya pada 2016 tentang air tertua di dunia tersebutlah, akhirnya ia diberikan penghargaan.

BACA JUGA:Daftar Gaji PPPK dan Tunjangan Terbaru Juni 2023, Terendah Rp1,7 Juta Lebih

Bahkan, dari penemuan itu juga ia memenangkan John C. Polanyi Award dari NSERC pada 2016.

Hasil dari penelitian itu juga telah dipublikasikan pada 2016 oleh Lollar dan rekan-rekannya, yang diberi judul "Sulfur mass-independent fractionation in subsurface fracture waters indicates a long-standing sulfur cycle in Precambrian rocks". Penelitiannya sudah terbit pada jurnal Nature Communications.

BACA JUGA:Terancam Punah, Auman Burung Bittern Terdengar Kembali di New South Wales

Analisis kimia menunjukkan bahwa sampel pada air tersebut adalah 1,6 miliar tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: