Ternyata Ikan Paus yang Melahap Nabi Yunus Juga Terkait dengan Nabi Sulaiman, Bagaimana Kisahnya?

Ternyata Ikan Paus yang Melahap Nabi Yunus Juga Terkait dengan Nabi Sulaiman, Bagaimana Kisahnya?

Gambar hanya ilustrasi. --(Sumber Foto: Doc/BETV)

Dalam perjalanan, kapal menghadapi badai. Karena kelebihan muatan, kapten kapal memutuskan untuk membuang salah satu penumpang untuk meringankan beban kapal.

Sang kapten lantas melakukan undian untuk menentukan penumpang yang akan dibuang ke laut.

Atas kehendak Allah SWT, nama Nabi Yunus AS selalu keluar dalam beberapa kali undian. 

Akhirnya dia dibuang ke laut hingga ditelan oleh ikan yang sangat besar. Tanpa disadari, selama 40 hari Nabi Yunus AS telah berada di dalam perut ikan ini.

Nabi Yunus tidak berhenti berdzikir dan memohon ampunan Allah SWT, karena memilih meninggalkan umatnya alih-alih membimbingnya.

Dzikir dan tasbih yang dilantunkan Nabi Yunus menggema ke seantero lautan, sampai akhirnya Allah SWT memerintahkan Ikan Nun untuk memuntahkan Nabi Yunus AS di sebuah pulau. Setelah dimuntahkan, Nabi Yunus AS dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.

Tubuh Nabi Yunus AS sangat kurus, karena tidak makan dan minum dari perut ikan Nun dan hanya bertasbih serta berdzikir kepada Allah SWT. 

Namun atas izin Allah SWT, banyak keajaiban terjadi yang mampu mengembalikan kesehatan dan kesegaran Nabi Yunus AS.

BACA JUGA:Hati-Hati! Ada Golongan Orang yang Tak Dapat Mencium Bau Surga, Siapa Mereka?

Itulah akhir dari kisah Ikan Nun yang menelan Nabi Yunus. Namun, ternyata ada kisah yang menyatakan bahwa ikan Nun juga terkait dengan Nabi Sulaiman AS.

Saat itu Nabi Sulaiman AS merasa mampu mewujudkan apapun yang diinginkan manusia.

Ia memiliki semua kesenangan di dunia. Mulai dari kesuksesan, kekayaan hingga kemampuan berbicara dengan binatang dan angin.

Nabi Sulaiman meminta izin kepada Allah SWT untuk memberi makan makhluk hidup selama satu tahun

Nabi Sulaiman AS bermaksud untuk membagi rejeki yang diperolehnya. Ia berniat memberikan makanan kepada semua makhluk hidup selama satu tahun sebagai bentuk kebanggaan dan rasa syukur atas semua yang dimilikinya. 

Kemudian Nabi Sulaiman meminta izin Allah untuk melaksanakan rencananya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: