Suku Kalang di Jawa Terkenal Sakti Dari Suku Dayak, Pasukan Perang Andalan Kerajaan Majapahit

BETVNEWS - Suku Kalang di Jawa Terkenal Sakti Dari Suku Dayak, Pasukan Perang Andalan Kerajaan Majapahit

BACA JUGA:6 Tradisi Seksual Aneh di Dunia, Nomor 4 Tentang LGBT

Indonesia terdiri dari beragam suku, adat, budaya dan tradisi leluhur yang dijaga secara turun temurun oleh masyarakat. 

Indonesia kental dengan kepercayaan mistiknya yang masih mengakar sampai sekarang. Padahal zaman semakin modern tapi tidak mempengaruhi tradisi mistik yang ada. Salah satunya sihir.

Konon, beberapa suku di Indonesia memiliki kekuatan sihir tak tertandingi. 

Dari data Badan Pusat Statistik, Indonesia mempunyai lebih dari 300 kelompok etnik serta 1.340 Suku bangsa.

Salah satunya Suku Kalang yang dianggap hina dan setara dengan kasta Sudra pada zaman kerajaan Hindu. 

BACA JUGA:Mengenal Sekilas Suku Ainu, Penduduk Asli Jepang namun Asing di Negara Sendiri

Suku Kalang atau Wong Kalang disebut sebagai orang purba yang pernah menghuni hutan yang ada di Pulau Jawa khususnya antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Kalang diambil dari bahasa Jawa artinya batas. Hal ini lantaran mereka sengaja dikucilkan karena dianggap liar dan berbahaya. Suku Kalang menjadi salah satu suku paling sakti di Indonesia selain suku Dayak.

BACA JUGA:Bukan Cuma di Indonesia, Ternyata Tradisi Perjodohan Juga Ada di Jepang, Begini Prosesnya!

Pada zaman dahulu suku ini dikucilkan dan dibully lantaran perilakunya. Orang suku ini memiliki badan yang lebih tinggi dari masyarakat pada umumnya dan membungkuk bahkan berjalan seperti hewan.

Dilansir dari Wikipedia, pendapat ekstrem dikemukakan oleh Antropolog Jepang Mitsuo Nakamura (1983) tentang Suku Kalang di Jawa.

Antropolog Jepang Mitsuo Nakamura menyebut suku Kalang adalah keturunan anjing atau kera. Ini karena sebagai manusia mereka justru memiliki ekor meski pendek. 

BACA JUGA:Pengantin Wanita Suku Urhobo Punya Tradisi Unik Pernikahan, Harus ‘Naik Turun’ di Depan Mempelai Pria

Orang-orang Kalang dulunya adalah tawanan yang ditangkap oleh Sultan Agung dari ekspedisinya di Bali pada awal abad 17. Mereka dipercaya merupakan keturunan dari kera dan seorang putri, sehingga memiliki ekor pendek serupa kera.

Sumber: