Kisruh Penolakan Rohingnya di Aceh Dianggap Tidak Mencerminkan Nilai Kemanusiaan, Ini Alasannya

Kisruh Penolakan Rohingnya di Aceh Dianggap Tidak Mencerminkan Nilai Kemanusiaan, Ini Alasannya

Ilustrasi. Kisruh Penolakan Rohingnya di Aceh Dianggap Tidak Mencerminkan Nilai Kemanusiaan, Ini Alasannya--(Sumber Foto: web/bisnis.com)

BETVNEWS - Kedatangan para pengungsi Etnis Rohingya ke wilayah Indonesia ditolak oleh warga di beberapa wilayah Aceh. Ratusan pengungsi yang menaiki kapal kayu itu ditolak saat hendak berlabuh dan diminta untuk kembali ke negara asalnya.

Bukan tanpa alasan, warga Aceh justru memiliki alasan tersendiri atas penolakan ini. Namun penolakan ini justru memancing polemik di antara masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:3 Terdakwa Korupsi Dana Desa Batu Tugu Dituntut Berbeda, Kepala Keuangan Paling Berat

Dengan penolakan ini, banyak yang menilai Aceh bersikap kejam karena tidak mencerminkan nilai kemanusiaan, terutama bagi saudara sesama umat muslim.

Sebagai catatan, kedatangan etnis Rohingya ke Aceh tidak hanya terjadi 1-2 kali saja. Rohingnya telah mengungsi ke berbagai negara sejak beberapa tahun yang lalu, termasuk ke wilayah Indonesia seperti Aceh.

BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu Apresiasi Kegiatan Pencak Serawai II

Namun kedatangan pengungsi Rohingya yang berlabuh secara bersamaan di Bireueun dan Pidie Aceh pada Minggu 19 November 2023 lalu menjadi sebuah isu yang ramai karena keberadaan mereka yang ditolak oleh warga. 

Pengungsi Rohingya yang telah terluntang-lantung di lautan selama berhari-hari itu diminta untuk kembali naik ke kapal oleh warga setempat. 

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, Pembangunan 4 Jembatan di Mukomuko Hampir Rampung

Siapa Rohingya dan Kenapa Mereka Menjadi Pengungsi?

Sebelum membahas tentang alasan kenapa etnis ini begitu tidak diinginkan oleh banyak pihak, penting untuk mengetahui alas usul dari Rohingya ini. 

Rohingnya adalah kelompok menoritas yang disebut-sebut sebagai kelompok yang 'paling teraniaya di dunia' dan mayoritas beragama muslim. Rohingya berasal dari bagian wilayah Rakhine (Arakan) Myanmar Barat, namun kewarganegaraan mereka justru tidak diakui oleh negaranya sendiri. Rohingya justru terus mendapatkan perlakuan buruk sejak tahun 1962. 

BACA JUGA:Selamat! Ini Pemenang Pencak Serawai II Kabupaten Seluma Berikut Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: