Mengenal Klasifikasi dan Penyebab ABK, Menurut Dokter Spesialis Anak RSKJ Soeprapto
dr. Laila Fitri Rahmi, M. Ked (Ped) SPA selaku Dokter Spesialis Anak RSKJ Soeprapto dan Rita Doveriyanti SST M.Kes selaku Kepala Ruangan Cendrawasih ABK RSKJ Soeprapto, saat menjadi narasumber Live Streaming BETV Online.--(Sumber Foto: Robi/BETV)
BACA JUGA:Penyebab Gen Z Bisa Terjerumus Komunitas Negatif, Menurut Psikolog Klinis RSKJ Bengkulu
Untuk klasifikasi ABK secara fisik seperti, Tunanetra, Tunarunggu, Tunagrahita, Tunadaksa, dll. Lalu untuk klasifikasi Non fisik seperti, Autisme, speech delay, Hyper Aktif (ADHD) gangguan ganda, dan Lamban belajar.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Terapi untuk ABK Dimulai Usia 2 Tahun Kehidupan Pertama
"Dalam undang-undang disebutkan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki hambatan baik secara fisik maupun non Fisik," jelas dr. Laila Fitri Rahmi, M. Ked (Ped) SPA selaku Dokter Spesialis Anak RSKJ Soeprapto Bengkulu.
dr. Laila juga menjelaskan bahwasanya ada beberapa penyebab seorang anak memiliki atau berkebutuhan khusus, diantaranya, seperti pengaruh Gen dari orang tua, nutrisi yang tidak mencukupi ketika dalam masa kandungan, proses kelahiran yang lama atau premature, dan terinfeksi penyakit atau keracunan.
BACA JUGA:Peringati Hari Narkoba, RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu Gelar Penyuluhan Terkait Bahayanya
"Sebagai orang tua tidak boleh abai membaca signal-signal yang tidak umum/normal pada anak. Deteksi dini sanagt penting agar orang tua dapat memberikan penanganan terapi yang tepat kepada anak mereka," tuturnya.
BACA JUGA:Lakukan Survei Secara Berkala, RSKJ Soeprapto Ukur Tingkat Kepuasan Pelayanan Terhadap Pasien
Hal senada, juga disampaikan oleh Rita Doveriyanti SST M.Kes selaku Kepala Ruangan Cendrawasih ABK RSKJ Soeprapto Bengkulu.
Untuk anak-anak yang didiagosis berkebutuhan khusus, maka perlu mendapatkan terapi sedini mungkin.
Orang tua memiliki peran yang penting dalam prosea deteksi ABK.
BACA JUGA:Ada Layanan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus di RSKJ Soeprapto, Dilengkapi SDM Unggul!
"Karena sebelum usia 3 tahun materi terapi yang bisa diserap ABK sebanyak 75 persen dari 100 persen materi, diusia 3-7 tahun hanya 50 persen materi yang bisa diserap sedangkan diatas 7 tahun hanya sebesar 25 persen saja sehingga untuk para orang tua kita berpacu dengan waktu," sampainya.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: