KPU

Masyarakat Desa Sekalak Mengeluh, Jembatan Putus Sebabkan Harga Bapok Naik

Masyarakat Desa Sekalak Mengeluh, Jembatan Putus Sebabkan Harga Bapok Naik

Masyarakat Desa Sekalak mengeluhkan harga kebutuhan pokok dan anjloknya harga komoditi pertanian disebabkan jembatan gantung putus sehingga akses menuju desa harus memutar sejauh 40 kilometer dan sulit untuk dilewati.--(Sumber Foto: Jul/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Masyarakat Desa Sekalak, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, mengeluhkan harga kebutuhan pokok dan anjloknya harga komoditi pertanian disebabkan jembatan gantung putus sehingga akses menuju Desa harus memutar sejauh 40 kilometer dan sulit untuk dilewati.

Hal tersebut diakibatkan dari dampak putusnya jembatan gantung sekalak penghubung ke Desa Talang Beringin yang diterjang banjir bandang sejak 2 tahun lalu.

BACA JUGA:KPU Seluma Belum Terima 40 Persen Dana Hibah Pilkada 2024

Kepala Desa Sekalak Sudarmono mengatakan sejak jembatan penghubung tersebut putus masyrakat harga komoditi turun dan kebutuhan pokok naik.

Karena masyarakat saat ini akses yang bisa dilalui masyarakat hanya jalan yang bekas digunakan eks perusaahan batu bara.

BACA JUGA:Capai Investasi Provinsi Bengkulu Baru Rp6,3 Triliun, dari Target Rp19 Triliun

"Sejak jembatan itu putus kita tidak punyak akses jalan lain, selain menunpang pada jalan eks perusaahaan, sebab itulah semua harga kebutuhan pokok naik sebaliknya harga komoditi pertanian turun," kata Sudarmono.

Takhanya itu, lanjut sudarmono bahkan ongkos angkut hasil pertanian kopi dan ongkos ojek pun sangat mahal.

BACA JUGA:Capai Investasi Provinsi Bengkulu Baru Rp6,3 Triliun, dari Target Rp19 Triliun

"Jalan menuju ke Desa kami bekas eks perusahaan batubara sehingga tidak terawat lagi, bahkan sepanjang pun kondisinya banyak batu batu besar berserakan juga sangat terjal, bahkan mobil 4x4 saja masih kewalahan, jadi wajar saja kalo harga naik," sambung Sudarmono.

Dirinya berharap pemerintah membangun jembatan gantung yang menuju langsung ke Talang Empat atau jalur tercepat keluar desa.

Sejak jembatan putus 2tahun lalu sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah,

Sehingga masyarakat sangat berharap agar ada solusi dari pemerintah untuk masyarakat.

"Saya harap pemerintah Kabupaten Seluma di tahun 2024 dapat memproiritskan  jembatan gantung tersebut untuk dibangun, masyrakat kami juga ingin merasakan program 1000 jalan mulus," tutup Kades.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: