Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Nataru, Dinas Ketahanan Pangan Gelar Operasi SPHP
Operasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang Nataru. --(Sumber Foto: Robi/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sudah menjadi hal yang lazim di seluruh wilayah Indonesia, ketika menjelang hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Maka, bisa dipastikan sejumlah komoditas bahan pangan pokok akan mengalami kenaikan.
Berdasarkan fenomena tahunan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan bersama mitra dan stakeholder terkait, turun langsung ke lapangan mengatasi permasalahan tersebut.
BACA JUGA:Minim Realisasi Dana Desa, Inspektorat Seluma Bakal Lakukan Pembinaan ke Desa Pelosok
Salah satunya, dengan melakukan kegiatan operasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Operasi SPHP dilakukan di 3 kelurahan yang ada di Kecamatan Muara Bangkahulu yakni, Kelurahan Beringin Raya, Kelurahan Kandang Limun, dan Kelurahan Pematang Gubernur, pada tanggal 11, 13, dan 15 Desember 2023.
Masyarakat yang hadir dalam operasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). --(Sumber Foto: Robi/BETV)
BACA JUGA:Harga Kopi Stabil namun Produksi Masih Rendah, Ini Langkah Pemprov Bengkulu
Sisardi, MM., Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu menjelaskan, operasi Pasar Pangan Murah atau SPHP ini bertujuan menjaga stabilitas harga pangan. Khususnya sembako, dalam rangka menekan laju inflasi yang ada di setiap daerah jelang pergantian tahun.
"Umumnya menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan menyambut pergantian tahun, inflasi atau kenaikan komoditi sembako terjadi. Namun setelah itu, biasanya harga akan kembali normal," jelasnya.
BACA JUGA:Warga Tiga Kelurahan Gotong Royong Perbaiki Bendungan Air Ngalam
Kemudian lanjut Sisardi, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu juga bertujuan memberikan kemudahan akses komoditas pangan strategis atau sembako kepada masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dibandingankan dengan harga pasar tradisional.
Beberapa komoditas pangan strategis tersebut seperti beras, bawang, cabai, ayam potong, minyak sayur, dan telur.
BACA JUGA:Universitas Bengkulu Deklarasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
"Masyarakat sangat antusias, ketika baru dibuka saja sudah banyak komoditas yang ludes terjual contohnya cabai merah, di pasar tradisonal harganya menyentuh Rp90 ribu perkilo, sementara disini kita jual Rp75 ribu saja," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: