Bulog Stok Peredaran Beras SPHP di Bengkulu, Jaga Harga Pasaran di Musim Penen

Bulog Stok Peredaran Beras SPHP di Bengkulu, Jaga Harga Pasaran di Musim Penen

Bulog Stok Peredaran Beras SPHP di Bengkulu, Jaga Harga Pasaran di Musim Penen --(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Badan Urusan logistik (Bulog) kembali menghentikan atau stok peredaran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi BENGKULU.

Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dipasaran, mengingat saat ini sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu sedang panen raya.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial, mengatakan, keputusan tersebut merupakan instruksi langsung dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang berupaya menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen, dalam hal ini petani padi.

BACA JUGA:Makanan Olahan Tahu Ini Enak dan Simpel, Cek Resep Sajiannya di Sini, Auto Nagih

BACA JUGA:Harga Cabai Merah Keriting di Seluma Naik Lagi, Tembus Rp 70.000 per Kg

“Penghentian penyaluran beras SPHP ini bersifat sementara, dan dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan harga gabah saat masa panen berlangsung. Pemerintah tidak ingin distribusi beras SPHP justru menggerus keuntungan petani,” ujar Dody pada Jumat 18 April 2025. 

Saat ini, ia menyampaikan, sebagian besar wilayah di Bengkulu tengah memasuki masa panen. Dimana momentum ini menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah dalam mengatur distribusi beras murah terus dialirkan saat panen raya, harga gabah di tingkat petani berisiko anjlok.

"Ini momentum petani menikmati hasil kerja keras mereka. Pemerintah ingin memastikan pendapatan petani tidak tergerus oleh kebijakan yang justru seharusnya melindungi mereka," papar Dody. 

BACA JUGA:Petani Lesu, Harga Karet di Seluma Kembali Turun Jadi Rp9.000 per Kg

BACA JUGA:Kapal Negara Pulau Marore-322 Bakamla RI Bawa 118 Mahasiswa dan Masyarakat dari Pulau Enggano

Lebih lanjut dia mengaku, beras SPHP selama ini berfungsi sebagai penyangga harga di pasar, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Namun, menurut Dody, penghentian sementara ini tidak akan mengganggu stok beras di Bengkulu. 

"Kami masih memiliki cadangan beras untuk operasi pasar jika terjadi gejolak harga," tambahnya.  

Meski harga beras saat ini stabil, Bulog memprediksi adanya potensi kenaikan memasuki Mei 2025 seiring berakhirnya masa panen dan menyusutnya pasokan.

BACA JUGA:Aniaya 2 Mahasiswi, Teknisi Internet di Bengkulu Diciduk Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: